Bisnis.com, JAKARTA - Lama tidak muncul ke publik, Monica Lewinsky, wanita yang pernah menggegerkan Gedung Putih pada tahun sembilan puluhan, karena terlibat hubungan asmara dengan Presiden AS Bill Clinton, mengaku menyesal atas kejadian tersebut.
Pengakuan itu disampaikan wanita yang kini berusia 40 tahun itu di majalah Vanity Fair. Dia menyatakan sudah saatnya berhenti "memamfaatkan masa lalunya dan masa depan orang lain”. Dia mengaku telah memutuskan untuk mendapatkan akhir yang berbeda dari kisah pribadinya.
Skandalnya dengan Clinton adalah antara hubungan dua orang dewasa dan pelecehan publik yang dialaminya. Hal itu telah mengubah jalan hidupnya, ujarnya dalam tulisan itu.
"Setiap pelanggaran datang dan pergi. Saya dijadikan kambing hitam untuk melindungi kekuasaan yang sangat kuat,” ujarnya sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (7/5/2014).
Dia menambahkan dirinya sangat menyesal atas apa yang dia lakukan bersama Presiden Clinton.
“Izinkan saya mengiyakan sekali lagi: Saya sangat, sangat menyesal. Menyesal atas apa yang telah terjadi," ujarnya.
Skandal itu telah membuat Clinton mengalami proses pemakzulan di DPR AS pada 1999. Namun, Senat bisa menerima perbuatan itu dan akhirnya mengizinkan Clinton menyelesaikan periode kedua kepemimpinannya.
Lewinsky mengaku pernah berpikir untuk bunuh diri beberapa kali selama investigasi atas perbuatannya tersebut selama dua periode kepresidenan Clinton.