Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK SENTRAL Selandia Baru Diprediksi Naikkan Suku Bunga

Angka perekrutan New Zealand meraih rekor tercepat pada kuartal I/2014, mengindikasikan bank sentral bakal menaikkan suku bunga acuan lagi.
Pertumbuhan pasar tenaga kerja dan meningkatnya kepercayaan bisnis akan memacu peningkatan upah tenaga kerja dan inflasi. /bisnis.com
Pertumbuhan pasar tenaga kerja dan meningkatnya kepercayaan bisnis akan memacu peningkatan upah tenaga kerja dan inflasi. /bisnis.com

Bisnis.com, WELLINGTON—Angka perekrutan pekerja Selandia Baru meraih rekor tercepat pada kuartal I/2014, mengindikasikan bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan lagi.

Badan Pusat Statistik New Zealand menyebutkan angka perekrutan meningkat 0,9% atau 22.000 pekerjaan pada selama 3 bulan pertama tahun ini dari kuartal IV/2014. Jumlah tersebut melampui estimasi ekonom yang disurvei Bloomberg yaitu kenaikan mencapai 0,6%.

Tingkat pengangguran juga masih bertengger di posisi 6% menyusul banyaknya angka partisipasi kerja meningkat ke rekor tertinggi. Konsensus ekonom memprediksi angka pengangguran sebesar 5,8%.

Sementara itu, angka bekerja bertambah 84.000 atau 3,7% dari kuartal yang sama tahun lalu, angka terbanyak sejak 1986. Pertumbuhan angka bekerja terbesar terjadi di sektor konstruksi, ritel, dan jasa.

Jumlah pengangguran meningkat melampaui eskpekstasi akibat naiknya angka partisipasi kerja menjadi 69,3% pada kuartal I/2014 dari 68,9 pada kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan pasar tenaga kerja dan meningkatnya kepercayaan bisnis akan memacu peningkatan upah tenaga kerja dan inflasi dalam beberapa waktu mendatang. Akibatnya, sejumlah ekonom meyakini  bank sentral Selandia Baru akan menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan 12 Juni tahun ini.

“Pemulihan angka pengangguran selama 2014 akan berjalan secara bertahap. Ketika ada penambahan angka perekrutan, maka pasokan tenaga kerja juga akan tumbuh kuat,” kata Nick Tuffley, Ketua Ekonom ASB Bank Ltd. di Aucland, Rabu (7/5/2014)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper