Bisnis.com, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat menerima 18 meriam baru bertipe Meriam 155 mm Tarik How buatan Hyundai WAI Corps di Korea Selatan. Meriam tersebut merupakan meriam terbesar yang pernah dimiliki oleh TNI AD.
Ke-18 meriam tersebut dibeli oleh TNI AD beserta kendaraan sarana utama pendukung berupa truk penarik meriam. Truk tersebut mampu menarik beban dengan berat maksimal 7 ton.
"Meriam ini kebetulan harganya 1 unit lengkap dengan kendaraan penariknya ini senilai US$980.000, kita beli sewaktu kurs dollar masih Rp9.000," jelas Kepala Staff Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman seusai upacara penganugerahan kepada 48 prajurit TNI AD, Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Meriam terbaru milik TNI AD ini memiliki berat 6,89 ton, memiliki kecepatan tembak 4 butir peluru per menitnya dan mampu menembakkan amunisi dengan jarak maksimal hingga 30 km dengan amunisi standar dan mencapai 55 km dengan amunisi extended range.
Selain itu, meriam ini juga dapat menembak arah langsung di lintasan langsung dan lintasan curam. Sementara itu, menurut Budiman, daya penghancur meriam ini tergantung pada amunisi yang digunakan.
Nantinya ke-18 unit meriam beserta truk penariknya akan ditempatkan secara strategis di Batalyon Armed 16 Kodam Iskandar Muda (Aceh), Batalyon Armed 17 Kodam Mulawarman (Kalimantan Barat), dan Batalyon Armed 18 di Kodam Tanjung Pura (Papua).
Penempatan ini, kata Budiman, didasarkan atas kurangnya unit meriam di satuan di ketiga Kodam tersebut. "Di Kodam Iskandar Muda di Aceh karena itu merupakan satuan yang masih sangat terbatas meriamnya. Kemudian di Kodam Mulawarman juga," ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakan oleh Budiman, bahwa pembelian meriam ini melengkapi unit seri meriam yang dimiliki oleh TNI AD. Sebelumnya, TNI AD telah membeli Multilauncher Rocket System yang mampu menembak jarak jauh hingga 100 km dan meriam Caesar Mounted-Truck buatan Prancis yang mampu menembak hingga 40 km.