Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS UKRAINA: Kerusuhan Odessa, Dari Stadion Sepak Bola Sampai Gedung Terbakar

Semangat para suporter begitu menyala ketika tim sepak bola lokal Chornomorets akan bertanding melawan Metalist dari Kharkiv, Sabtu (3/4/2014).
Kremlim bahkan berkata bahwa Kiev yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian puluhan orang di Odessa tersebut. /bisnis.com
Kremlim bahkan berkata bahwa Kiev yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian puluhan orang di Odessa tersebut. /bisnis.com

Bisnis.com, KIEV – Semangat para suporter begitu menyala ketika tim sepak bola lokal Chornomorets akan bertanding melawan Metalist dari Kharkiv, Sabtu (3/4/2014).

Pendukung kedua kesebelasan bernyanyi bersama, bukan hanya untuk menyemangati tim kesebelasan masing-masing, namun juga sebagai pernyataan dukung kepada pemerintahan baru mereka yang berhasil menggulingkan dominasi Moskwa di Kiev.

Tentu saja, mereka yang bernyanyi tahu dan sadar bahwa hal itu tidak akan terjadi di kota yang mayoritas warganya berbahasa Rusia. Namun, tidak akan ada yang menyangka kalau sesaat lagi akan ada pertumpahan darah yang memakan lebih dari 40 nyawa manusia.

“Semua terjadi seperti di film horor,” ujar Nadiya Yashan, seorang suporter Chornomorets yang menyalahkan militan pro-Rusia sebagai dalang kerusuhan berdarah itu.

“Kami tidak pernah berharap terjadi penyergapan dengan skala sebesar itu, sementara polisi tidak bertindak apa-apa,” ujarnya kepada salah satu televisi Ukraina.

Selang beberapa jam, pertempuran menyebar ke seantero kota, sepanjang jalan-jalan protokol yang telah dikuasai pendukung Rusia, kemudian bermuara di gedung kantor serikat dagang dimana lusinan milisi nantinya diduga tewas karena terbakarnya gedung tersebut.

Padahal, suasana kota pada siang hari sangatlah bersahabat. Suporter kedua tim berjalan bersama dan saling berangkulan sebelum peluit kickoff ditiup, yang menggambarkan dukungan keduanya terhadap otoritas Ukraina.

PERANG KOTA ANTAR SAUDARA

Menurut situs berita lokal www.viknaodessa.od.ua, pertempuran bersenjata dimulai ketika para suporter berjalan di Jalan Yunani (Greek street). Sekelompok pasukan bersenjata dengan topeng hitam tiba-tiba menyerang mereka dengan pistol dan senjata lainnya.

Di pihak lain, suporter yang baru saja pulang dari stadion melawan dengan hanya menggunakan batu. Banyak diantara mereka yang mencoba kabur.

Televisi menampilkan polisi yang memegang tameng berupaya membentuk barikade diantara aktivis pro dan anti-Rusia. Namun, hal ini tidak berhasil.

Banyak pendukung Kiev mendengar bahwa tembakan berasal dari alun-alun kota yang dikenal dengan nama lapangan Kulikovo (Kulikovo Polye), dan mereka berlarian mendekati tempat itu.

Lainnya mengatakan bahwa mereka berlari menuju kawasan penuh tenda yang dibangun pendukung pro-Rusia yang didirikan sebagai protes untuk Kiev.

Tiba-tiba, tenda-tenda itu terbakar dan sebagian besar aktivis pro-Rusia berlari dan bersembunyi di gedung terdekat, yaitu gedung kantor serikat dagang.

“Siapa yang mengijinkan mereka masuk dan kenapa? Saya tidak tahu. Itu bukan pertanyaan bagi saya,” ujar seorang warga asli Odessa.

Dan tidak jelas juga siapa yang pertama kali melempar bom molotov.

Sedikitnya seorang pejabat kota mengatakan bahwa api pertama kali terlihat di lantai tiga gedung tersebut, yang juga menuturkan bahwa bukan hanya sekedar bom molotov yang dilemparkan dari luar gedung. Namun, hal ini belum dikonfirmasi.

“Pemadam kebakaran tiba sangat terlambat. Api sudah berkobar. Mereka yang tidak keracunan asap, berlomba melompat dari jendela. Itu adalah gedung yang sangat tinggi jadi Anda dapat membayangkan apa yang terjadi,” tutur seorang saksi mata.

Saksi mata dari kedua pihak kemudian bersama-sama mencoba membantu mereka yang terperangkap di dalam gedung, beberapa membawa pengungkit dan alat apapun yang dapat ditemukan untuk menolong mereka dari jendela gedung.

Saat ini, muka gedung serikat dagang tersebut telah dipenuhi oleh bunga dan ratusan orang yang meminta bantuan Rusia untuk membantu.

“Saya bahagia dan menderita bersama Odessa. Sangat berat dan menyesakkan melihat kota tempat tinggal kita terbakar,” ujar Anatoly Shanin di laman Vkontakte.

Moskwa, yang dituduh oleh Kiev menjadi sponsor penyergapan, membantah hal tersebut. Kremlim bahkan berkata bahwa Kiev yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian puluhan orang di Odessa tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper