Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekerasan di STIP, Kemenhub Evaluasi Kurikulum

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi kurikulum pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) menyusul tewasnya mahasiswa tingkat I Dimas Dikita Handoko.

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi kurikulum pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) menyusul tewasnya mahasiswa tingkat I Dimas Dikita Handoko.

Kepala BPSDM Kemenub Santoso Edi Wibowo mengatakan setelah peristiwa kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus pada 2008 pihaknya sudah meminimalisasi peluang terjadinya kekerasan di dalam kampus.

"Kali ini terjadi di luar lingkungan kampus saat akhir pekan ketika para taruna diizinkan untuk tingga di luar asrama. Berarti peluang kekerasan di dalam kampus sudah ditekan ," katanya, Senin (28/2014).

Pihak BPSDM yang mengelola belasan perrguruan tinggi kedinasan di lingkungan Kemenhub menurutnya akan mengevaluasi kurikulum bersama Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang pendidikan vokasi.

"Intinya setelah evaluasi itu kami ingin menghasilkan taruna yang mengayati menjadi pribadi yang beretika," tambahnya.

Pola pengasuhan taruna pun menurutnya akan diubah dengan melibatkan para taruna yang paling senior yakni mahasiswa tingkat IV.

Menurutnya para taruna paling senior tentunya sudah jauh lebih dewasa dan mampu mengendalikan emosi dan bisa mengayomi seluruh juniornya.

Selama ini,imbuhnya, para pola pengasuhan taruna junior haya melibatkan para senior tingkat II.

Dia menamahkan,  kesempatan untuk konseling masalah psikologi juga bakal dibuka selebar-lebarnya mengingat peluang stres yang dialami para taruna saat tinggal di asrama.

"Kami juga mengajak masyarakt umum di sekitar kampus untuk mengawasi perilaku para taruna guna mempersempit peluang terjadinya tindak kekerasan di luar lingkungan kampus," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper