Bisnis.com, WASHINGTON – Kondisi pasar properti Amerika Serikat belum memasuki tahap pemulihan, seiring dengan masih tingginya harga dan tingkat bunga kredit perumahan yang menyebabkan kepemilikan rumah belum terjangkau.
Menurut data Departemen Perdagangan AS yang dipublikasikan Kamis (24/4/2014), penjualan rumah anjlok 14,5% atau 384.000 unit dalam laju tahunan, lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Angka ini juga merupakan yang terendah sejak Juli 2013. Permintaan di wilayah barat merosot tajam ke level terendah dalam kurun waktu lebih dari 2 tahun.
Mahalnya properti membuat pinjaman melonjak hampir 1% dari tahun lalu, dan para pemberi pinjaman berhati-hati melihat kondisi industri yang sempat merosot setelah depresi besar AS.
“Saat ini perumahan yang sulit terjangkau, persediaan yang kurang, dan pertumbuhan rata-rata pendapatan rumah tangga lambat, menyumbang faktor pada lemahnya pemulihan pada sektor perumahan,” kata Ryan Sweet, ekonom Moody’s Analytic di Pennsylvania.
Menuru Sweet, meski pasar properti membutuhkan perhatian lebih, saat ini merupakan waktu yang terlalu cepat untuk mengkawatirkannya.
Harga properti yang tinggi dapat teraih apabila pembeli yang membeli rumah untuk pertama kalinya dan masyarakat dengan pendapatan rendah berusaha semaksimal mungkin untuk memasuki pasar. Penurunan penjualan terkonsentrasi pada rumah-rumah yang harganya kurang dari US$300.000.
“Pembeli rumah pertama kali dan pembeli dengan taraf hidup sederhana tidak masuk dalam perhitungan. Pasar kehilangan pembeli rumah lebih dikarenakan kredit yang ketat,” kata ekonom asosiasi pengembang perumahan, David Crowe.
Rata-rata tingkat bunga dalam 30 tahun hipotek tetap adalah 4,27% pada pekan yang berakhir 17 April lalu. Tahun lalu, rata-ratanya adalah 3,41%.
Jed Kolko, ekonom Trulia Inc, real estat di San Fransisco mengestimasikan bahwa harga yang meningkat dan suku bunga yang tinggi akan membuat rumah menjadi sulit terjangkau pada tahun ini. “Keterjangkauan merupakan hal yang harus menjadi perhatian kita,” katanya.
Maret lalu, kemerosotan pada permintaan rumah di AS jatuh 21,5% di wilayah Midwest, terbesar dari wilayah lain sejak September 2012. Hal yang sama terjadi di wilayah barat Amerika yang pasar rumahnya jatuh 16,7%, laju paling lambat sejak Januari 2012. Hanya wilayah timur laut AS yang melaporkan keuntungan pada 2 bulan awal tahun ini.
Sebelumnya dilaporkan pasar tenaga kerja AS dalam kondisi kembali membaik. Fakta ini dinilai memberi harapan pada pasar perumahan.