Bisnis.com, JAKARTA- Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Epyardi Asda mengaku kecewa karena banyak anggota pengurus harian DPP PPP yang tidak hadir pada rapat pleno hari ini, Selasa (22/4/2014).
"Saya lihat disini banyak kawan-kawan yang tidak hadir, ini menunjukkan bahwa mereka yang tidak mau bekerjasama," kata Epyardi ketika djumpai wartawan di Kantor DPP PPP, Jakarta.
Menurutnya, agenda yang akan dibahas pada rapat pleno kali ini adalah untuk mengevaluasi hasil perolehan suara PPP pada pileg kemarin.
Selanjutnya, membahas pertanggungjawaban Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) atas sikap politiknya pada masa kampanye pileg yang dianggap beberapa kader dan pengurus harian PPP telah menyalahi peraturan.
"Seharusnya pihak-pihak yang menyebut Pak SDA telah berbuat salah dalam melakukan keputusan politik itu hadir dalam rapat pleno ini, untuk mendengar penjelasan Pak SDA," ujarnya.
Dia juga mendesak pihak-pihak yang dianggap berseberangan dengan kubu SDA untuk bersikap gentleman dan hadir pada rapat pleno.
"Mereka harusnya gentleman dan hadir pada rapat, jangan hanya berbicara di media saja," ucapnya.
Dalam menyelesaikan perbedaan pandangan di internal partai, lanjutnya, pengurus harus mengemukakan pandangannya melalui sebuah forum.
Namun, Epriyadi memastikan bahwa rapat pleno akan tetap dilanjutkan, meskipun banyak anggota pengurus harian yang tidak hadir.
"Apabila belum mencapai korum yaitu setengah dari jumlah pengurus harian, dan telah ditunda selama 60 menit mereka tidak hadir, maka rapat tetap dilanjutkan dan akan dibuat keputusan," jelasnya.
Berdasarkan pantauan Bisnis, dari 55 anggota yang tercatat sebagai anggota pengurus harian, hanya 17 anggota yang terlihat menghadiri rapat.
Sementara itu, kubu Sekjen DPP PPP Rohmarrurmurzy atau Romy masih belum terlihat di kantor DPP PPP untuk menghadiri rapat.
Beredar kabar bahwa Romy cs akan menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas) di kawasan Bogor pada Rabu (23/4/2014).