Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Australia: RBA Pertahankan Suku Bunga Acuan

Bank sentral Australia akan menjaga suku bunga acuan tetap rendah untuk jangka waktu lama guna menggenjot pertumbuhan domestik.

Bisnis.com, SYDNEY—Bank sentral Australia akan menjaga suku bunga acuan tetap rendah untuk jangka waktu lama guna menggenjot pertumbuhan domestik.

Reserve Bank of Australia (RBA) mengungkapkan penguatan mulai terlihat pada investasi dan konsumsi domestik sehingga suku bunga yang rendah cukup krusial untuk mendongkrak kedua faktor tersebut lebih jauh.

“Apalagi, beberapa pengusaha masih menunggu kenaikan permintaan domestik, sebelum memutuskan untuk membelanjakan uang melalui investasi,” kata RBA dalam minutes di Sydney, Selasa (15/4/2014).

Pelaku pasar dan ekonom juga memprediksi suku bunga acuan akan tetap berada pada posisinya saat ini yaitu 2,5% untuk menghindari kesenjangan pertumbuhan.

Tidak hanya itu, suku bunga rendah masih dibutuhkan untuk mengimbangi berkurangnya rencana investasi proyek pertambangan.

Suku bunga yang rendah di Australia juga memacu penguatan di sektor properti.

Rumah dan apartemen di kota-kota besar naik 10.6%  pada tahun ini, hingga Maret 2014.

Sydney, ibu kota Australia, memimpin kenaikan harga properti mencapai 15,6%.   

Dolar Australia bahkan terapresiasi sejak 1 April tahun ini seiring beredarnya asumsi bahwa era pelonggaran moneter telah berakhir.

Catatan RBA bahkan menunjukkan penguatan dolar Australia masih terjadi ketika harga komoditas anjlok. 

“Mata uang Australia [dolar] memang cukup tinggi jika dilihat dari sejarahnya. Tetapi kenaikan nilai dolar Australia terhadap dolar Amerika Serikat tidak begitu mendukung pertumbuhan ekonomi layaknya sebelumnya,” demikian isi minutes tersebut.

RBA mengakui ekspansi ekonomi Negeri Kanguru akan melaju moderat pada awal tahun ini menyusul perlambatan pertumbuhan di negara mitra dagang utama Australia, China.

Selain menggunakan ‘senjata’ moneter, pemerintah Australia juga optimistis konsolidasi fiskal dari tingkat daerah hingga federal akan mengerek naik konsumsi domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper