Bisnis.com, PARIS— Ekonomi Amerika Serikat masih menjadi penggerak ekonomi dunia, meskipun banyak pihak yang mempertanyakan kontribusinya seiring dengan lambatnya laju perekonomian negara Paman Sam ini.
Berdasarkan proyeksi International Monetary Fund (IMF), sumbangsih Amerika Serikat terhadap ekspansi ekonomi dunia akan mencapai 2/3 sepanjang 2014-2019
“Amerika Serikat masih menjadi mesin penggerak ekonomi global, walaupun kontribusinya tidak semasif dahulu,” tekan Mark Zandi, Ketua Ekonom Moody’s Analytics Inc. di West Chester, Pennsylvania, Jumat (11/4).
Zandi merupakan salah satu yang optimistis terhadap akselerasi ekonomi Amerika Serikat bakal mempengaruhi ekonomi dunia, terutama melalui investasi dan perdagangan.
Kontras dengan Zandi, Morgan Stanley and HSBC Holdings Plc justru berpendapat penurunan permintaan untuk eskpor dan energi, serta penaikan suku bunga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kenaikan ekonomi dunia.
Pertemuan menteri keuangan dan bankir bank sentral yang tergabung dalam G20 menyoroti isu-isu terkait faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk peran emerging markets . Namun, diskusi tersebut menggarisbawahi peran China sebagai emerging markets juga tidak akan sekuat ketika 2009 yang lalu.
Pekan ini, IMF memperkirakan ekonomi China hanya tumbuh 7,5% tahun ini, laju terlemah sejak 1990. Perlambatan ekonomi China akan membatasi kontribusi emerging markets terhadap ekonomi dunia menjadi 4,9%.
Beberapa di antaranya, Turki dan Brazil bahkan mengalami aksi jual besar-besaran dari investor akibat melebarnya defisit neraca transaksi berjalan. (Bloomberg/Amanda K. Wardhani)