Bisnis.com,JAKARTA - Kalau tidak ada api, tak akan ada asap. Peribahasa ini agaknya pas dialamatkan kepada politisi senior Golkar Akbar Tandjung yang tiba-tiba mengungkap kedekatan pribadi dirinya dengan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Saya dan Bu Mega itu pernah hampir pacaran saat sekolah dulu loh," ungkapnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (11/4/2014). Akbar menjelaskan, kedekatannya dengan Megawati berawal ketika keduanya sama-sama menempuh pendidikan di sekolah yang sama dan mempelajari Bahasa Inggris di lembaga kursus yang sama juga."Saya dulu satu sekolah dan satu tempat les dengan Bu Mega, kami juga pernah pulang sekolah bareng," tuturnya.Cerita romantis masa lalu ini mengemuka setelah fungsionaris PDI-P Rokhmin Dahuri melemparkan pernyataan terkait kedekatan Akbar dengan PDI-P."Chemistry antara Pak Akbar dan Bu Mega ini kinclong, apalagi Bu Mega juga seringkali mengapresiasi Pak Akbar sebagai top leader," kata Rokhmin.Menurutnya, berdasarkan kedekatan antara kedua petinggi partai tersebut, maka tidak menutup kemungkinan PDI-P akan berkoalisi dengan Golkar."Partai Golkar bisa saja menjadi opsi".Dia menegaskan dalam membentuk koalisi, pihaknya tidak akan bersikap kaku dan akan terbuka kepada setiap ajakan koalisi. Dia juga mengaku PDI-P telah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah petinggi parpol untuk membahas kemungkinan-kemungkinan pembentukan koalisi menghadapi Pilpres 2014.
PILPRES 2014: Akbar Tandjung Ungkap Kisah Romantis Dirinya dengan Megawati
Kalau tidak ada api, tak akan ada asap. Peribahasa ini agaknya pas dialamatkan kepada politisi senior Golkar Akbar Tandjung yang tiba-tiba mengungkap kedekatan pribadi dirinya dengan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fitri Sartina Dewi
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu