Bisnis.com, KIEV - Pemerintah interim Ukraina menawarkan dua opsi penyelesaian krisis kepada demonstran di beberapa kota di belahan timur Ukraina yang menginginkan referendum seperti Crimea.
"Resolusi krisis ini akan ditemukan dalam jangka waktu 48 jam. Bagi mereka yang mau berdialog, kami akan menawarkan diskusi dan solusi politis. Bagi minoritas yang menginginkan konflik, mereka akan mendapat jawaban militer dari otoritas Ukraina," kata Mendagri Ukraina Arsen Avakov, seperti dikutip Reuters, Rabu (9/4/2014).
Di sisi lain, pemimpin demonstran mengaku akan tetap menduduki beberapa kantor vital di beberapa kota di belahan timur Ukraina, dan tidak takut dengan ancaman Kiev. "Kami tidak akan menjadi yang pertama yang menembakkan senjata, namun tentu kami akan mempertahankan diri," kata Pavel Strupchevsky.
Demonstran bersikeras bahwa mereka tidak mendapat bantuan dari Rusia, namun otoritas Ukraina menyatakan bahwa Moskwa memandu para pemrotes demi mendisintegrasi Ukraina.