Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polri Bantah Tangkap Teroris, Informasi dari Anggota Densus Gadungan

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar membantah adanya penangkapan terduga teroris di Tasimalaya, Jawa Barat. Berita penangkapan itu sempat diberitakan di beberapa media online pada Rabu (10/4/2014).

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar membantah adanya penangkapan terduga teroris di Tasimalaya, Jawa Barat. Berita penangkapan itu sempat diberitakan di beberapa media online pada Rabu (10/4/2014).

"Tidak benar ada penangkapan tersangka teroris dan penyitaan bahan peledak baik pada tanggal 8 atau 9," ujar Boy kepada wartawan, Kamis (10/4/2014).

Menurut Boy, penangkapan yang dilakukan oleh unit reserse Polres Tasikmalaya pada Selasa (8/4/2014) adalah terhadap seorang berinisial AS yang mengaku sebagai anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror dan mengirim pesan singkat kepada Kapolres Tasikmalaya Ajun Komisaris Besar Novan Widyayoko.

Pesan singkat itu, lanjut Boy, menginformasikan Kapolres mengenai kelompok Abu Roban yang berkeliaran dan telah dilakukan penangkapan terhadap dua tersangka teroris dan penyitaan barang bukti berupa peledak. AS mengirimkan pesan singkat sebanyak empat kali.

"Jadi di SMS ini seolah-olah si pelaku adalah Densus. Namun, dari respons Kapolres, tentunya setelah minta petunjuk dan bimbingan, berkoordinasi dengan Densus untuk mengkonfirmasi penangkapan itu," tambah Boy.

Rupanya, Densus 88 wilayah Jawa Barat mengatakan penangkapan teroris di Tasikmalaya seperti yang diinformasikan oleh AS tidaklah benar. Polisi pun segera bertindak untuk mengamankan AS.

"Saat ini sudah diamankan di Polresta Tasikmalaya dan tengah menjalani pemeriksaan. Ditangkapnya pada 8 April di Jalan Zainul Mustafa, pukul 19.00," imbuhnya.

Dari penangkapan terhadap AS, polisi juga menyita barang bukti berupa airsoft gun yang mirip dengan senjata jenis FN dan dua alat komunikasi. Polisi menduga senjata tersebut telah disalahgunakan oleh AS.

Saat ini, polisi masih mendalami kasus penyebaran informasi tipuan ini. Namun, Boy menduga motif pelaku menyebarkan informasi palsu ini adalah untuk memunculkan kesan bahwa ada ancamam teroris pada hari pemilihan legislatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper