Bisnis.com, TOKYO—Sejumlah pemimpin negara mulai melakukan langkah agresif untuk menyelesaikan pembahasan pakta perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) dengan Jepang.
Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengharapkan Australia dan Jepang mampu menghasilkan kesepakatan yang cepat terkait perdagangan bebas dengan negeri Matahari Terbit itu.
“Saya optimistis terhadap negoisasi perdagangan bebas ini, tetapi proses ini [negoisasi] adalah negosiasi paling alot dan memakan waktu,” ucap Abbot di Sydney, Minggu (6/4/2014).
Senada dengan Abbot, Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb mengatakan pembahasan pakta perdagangan antara Australia dengan Jepang berjalan cukup alot dan melelahkan. Meski begitu, dirinya mengakui sejumlah kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan tersebut.
Pembahasan TPP antara Australia dan Jepang memang mengalami kebuntuan akibat tidak tercapainya kesepakatan mengenai pembukaan pasar domestik Jepang dan tarif sejak 2007.
Seperti diketahui, Australia dan Jepang sepakat untuk melakukan perdagangan bebas dengan mengurangi tarif impor manufaktur, termasuk mobil produksi Jepang. Pemerintah Australia juga sedang menekan Tokyo untuk memangkas tarif pertanian, khususnya daging sapi.
Tidak hanya Australia saja yang mengakui kesulitan untuk menembus kesepakatan dengan Jepang, tetapi juga AS.
Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat Michael Froman akan melakukan kunjungan ke Tokyo terkait pakta perdagangan bebas dengan Jepang.
Pembahasan TPP antara AS mengalami kebuntuan akibat keputusan Jepang untuk memberikan proteksi terhadap pasar otomotif dan pertanian.