Bisnis.com, BANDUNG - Pemkab Bandung membantah bahwa proyek pembangunan kawasan Kota Baru Tegalluar tidak diminati investor. Justru saat ini, setidaknya sudah ada tiga investor yang mengincar proyek yang terkatung-katung sejak 2007 itu.
Bupati Bandung Dadang M Naser menyebut ketiga investor tersebut yakni developer PT Summarecon Agung Tbk, PT Badung Bali dan perusahaan milik Fadel Muhammad.
"Sudah ada tiga investor yang berminat untuk membangun dan mengembangkan Kota Baru Tegalluar. Kalau saya mah, siapa aja yang duluan. Siapa yang paling cepat mengajukan proposal ya kita akan usakan," katanya, kepada wartawan, Minggu (23/3/2014).
Diakuinya proyek ini telah lama diwacanakan, tapi hingga kini belum terlaksana sama sekali bahkan peminatnya pun masih belum jelas. Hal ini disebabkan karena investor yang berminat keburu mundur setelah mengetahui harga tanah yang tidak rasional
Pada umumnya tanah untuk pembangunan megaproyek Kota Baru Tegalluar yang meliputi Kec. Rancaekek, Cileunyi, Solokanjeruk, dan Bojongsoang sudah dikuasai pengusaha dan memasang harga dengan harga selangit.
"saya sudah beberapa kali memanggil para pengusaha atau calo tanah itu untuk mencari solusi bagi Tegalluar.
Saya minta, agar harga tanah di Desa Tegalluar ini tidak dimahalkan, karena akan menghambat investor yang akan beriunvestasi disana," ujarnya.
Parahnya lagi, image ketiga lokasi tempat akan dibangunnya kawasan mandiri itu justru tidak lepas dari banjir. Sebabnya, para pengusaha itu enggan menjual tanah yang dimilikinya sesuai nilai jual objek pajak (NJOP).
Disisi lain, apabila di kawasan tersebut tidak mendapatkan sentuhan, maka selamanya akan menjadi daerah langganan banjir.
Dadang menjelaskan kawasan Tegalluar rencananya akan menjadi sebuah kawasan kota baru mandiri yang didalamnya terdapat fasilitas, seperti fasilitas pendidikan, perhotelan, pertokoan, rumah tinggal hingga industri.
Sedangkan saat disinggung mengenai alasan mundurnya investor karena sulitnya akses jalan menuju kawasan tersebut, menurutnya hal itu justru harus disedikan oleh pengusaha yang bersangkutan. Dirinya meminta pengusaha untuk tidak manja dan minta disuapin.
"Untuk masuk kawasan ini, bisa dari jalan tol Purbaleunyi melalui interchange Solokan Jeruk. Tinggal bagaimana investor dalam membangun dan mengembangkan kawasasn Tegalluar," katanya.