Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan Indonesia peduli dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 dan telah melakukan upaya terbaik untuk membantu Malaysia dalam usaha pencarian.
Menurut Purnomo, hal itu terbukti dengan dipimpinnya secara langsung rapat kabinet terbatas yang membahas pencarian pesawat hilang tersebut oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Indonesia juga concern dengan pencarian pesawat MAS. Karena presiden sendiri juga akan memimpin sidang kabinet terbatas nanti siang jam 15.00" jelas Purnomo saat ditemui dalam konferensi pers JIDD 2014, Jakarta, Rabu (19/03/2014)
Purnomo juga mengakui bahwa Menteri Pertahanan Malaysia yang juga Menteri Perhubungan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin menghubunginya kemarin untuk meminta bantuan mencari pesawat MAS.
Dalam berita, sebelumnya disebutkan ada kemungkinan terdeteksinya pesawat MAS dalam radar milik udara milik TNI AU di Sabang karena pesawat tersebut diduga terbang melintasi wilayah udara Indonesia saat membelok.
"Itu di luar jangkauan radar kita karena radar kita adalah radar primer yang lebih sensitif dari radar komersil. Berarti dia jauh di atas radar kita. Tidak masuk di wilayah udara indonesia," jelas Purnomo.
Hal tersebut dibenarkan oleh Mantan Sekjen Kemhan Marsekal Madya (Purn) TNI Eris Heryanto.
Dia menyebutkan bahwa radar militer yang merupakan radar primer, dapat mendeteksi benda bergerak apa pun yang melintas di wilayah udara Indonesia.
"Apa pun yg bergerak di udara apabila punya sinyal cukup untuk mengirimkan sinyal kembali, pasti bisa ditangkap. Tapi kalau belum masuk dalam pantauan radar, tidak terdeteksi oleh radar," jelas Eris saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
Sidang kabinet terbatas tersebut, lanjut Purnomo, akan membahas mengenai bantuan pencarian pesawat bernomor MH370 itu karena pihak Malaysia mengejar waktu untuk menemukan pesawat tersebut lantaran blackbox pesawat akan tidak aktif lagi dalam beberapa hari ke depan.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 telah dinyatakan hilang kontak sejak 8 Maret lalu. Pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak itu diduga hilang di sekitar wilayah udara Vietnam pada pukul 02.40.
Pesawat tersebut bertolak dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China, pada pukul 00.41 dan hilang dari radar dua jam setelah lepas landas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
