Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kecil Jabar Diimbau Penuhi Standardisasi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat optimistis perkembangan industri kecil dan menengah (IKM) akan terus tumbuh meski serbuan produk impor terus membanjiri pasar domestik.

Bisnis.com, BANDUNG—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat optimistis perkembangan industri kecil dan menengah (IKM) akan terus tumbuh meski serbuan produk impor terus membanjiri pasar domestik.

Ketua Komite Tetap Hubungan Luar Negeri Kadin Jabar Yusuf Suhyar meminta  para pelaku tidak perlu khawatir akan persaingan produk bila kreativitas dan kualitas produk tetap terjaga.

"Tahapannya memang kita sedang masuk ke proses penguatan daya saing. Pelaku IKM hanya perlu menggenjot standardisasi produk sehingga mampu bersaing dengan produk asing, bahkan ekspor," katanya, Selasa (18/3/2014).

Dia menjelaskan pasar bebas Asean pada 2015 tidak bisa dihindari karena sudah merupakan perjanjian internasional. Oleh karena itu, kataya, pemerintah dituntut untuk terus mengembangkan produk para pelaku IKM.

Yusuv mencontohkan produk tekstil dan produk tekstil (TPT) yang saat ini sudah berhasil atau mampu untuk masuk ke pasar ekspor.

"Selagi branding masih dapat dilakukan, maka produk apapun bisa bersaing baik dalam dan luar negeri."

Tak hanya itu, hal lain yang perlu dipersiapkan adalah tantangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang semakin banyak masuk dari luar negeri.

Dia mengatakan proses persaingan SDM sudah lama dimulai di Indonesia, dimana banyak tenaga kerja asal Indonesia sudah masuk ke Malaysia dan Singapura.

"Penguatan stardarisasi kualitas SDM ini harus terus dilakukan, sehingga peluang IKM di pasar domestik tidak akan diambil alih oleh pelaku asing," ujarnya.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat memperkirakan pertumbuhan IKM sepanjang 2014 akan mengalami penurunan sekitar 15%.

Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan penurunan pertumbuhan IKM dipicu akumulasi beban sepanjang 2013.

"Permintaan atribut kampanye pada IKM TPT misalnya, jauh lebih rendah dibandingkan lima tahun lalu saat Pemilu 2009," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper