Bisnis.com, BATU - Tingkat hunian kamar atau okupansi hotel di Kota Batu, Jawa Timur, pascaerupsi Gunung Kelud berangsung membaik dan mulai menyentuh kisaran 65%.
Natalina, Operation Manager Kampung Lumbung Boutique Hotel Kota Batu, mengatakan saat Kelud meletus pada 13 Februari lalu jumlah tamu yang datang langsung merosot.
“Gunung Kelud meletus pada Kamis malam (13/2/2014), praktis setelah itu tamu yang sudah booking di tempat kami sepanjang Jumat hingga Minggu langsung cancel,” kata Natalina di Batu, Senin (17/3/2014).
Akibatnya, hampir sepekan tingkat hunian di Kampung Lumbung pascaerupsi nyaris kosong. Kalaupun ada tamu yang bermalam pascaerupsi tersebut tidak lebih dari 10% dari total kamar yang ada.
Erupsi Gunung Kelud memang membawa dampak serius bagi okupansi hotel di Batu. Apalagi banyak tamu yang datang dari wilayah Jawa Tengah memang harus membatalkan kunjungannya ke Batu.
“Sejumlah wilayah di Jawa Tengah juga terkena imbas dari abu vulkanik Kelud. Apalagi jalur di Pujon dan Ngantang juga sempat putus pascaerupsi sehingga mengakibatkan kemacetan serius,” jelasnya.
Namun begitu, setelah masa tanggap darurat mulai dicabut situasi mulai membaik dan hal itu berpengaruh besar terhadap tingkat okupansi. Dalam beberapa waktu terakhir okupansi sudah berada di level 65% untuk weekday.
Dan pada weekend jumlah tamu yang bermalam bisa mencapai kisaran 80%. Bahkan untuk momen tertentu bisa mencapai 100%. Pihaknya berharap situasi hunian terus membaik dan kembali normal seperti sebelum erupsi Kelud terjadi.
“Beruntung Batu tidak terdampak serius akibat guyuran abu vulkanik seperti yang terjadi di wilayah lain,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
