Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia meyakini pesawat MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) sengaja dialihkan rutenya oleh salah satu orang yang berada di pesawat tersebut baik penumpang maupun kru pesawat.
Kepolisian telah menyelidiki rumah pilot Zaharie Ahmad Shah (53 tahun) dan co-pilot Fariq Abdul Hamid (27 tahun) di perumahan kelas menengah Kuala Lumpur dekat bandara.
Seorang pilot berpengalaman, Zaharie telah dijelaskan oleh rekan kerja dan mantan rekan kerjanya sebagai penggila terbang yang menghabiskan hari liburnya dengan mengoperasikan simulator penerbangan yang telah dibuat di rumahnya.
Departemen Perhubungan mengatakan para ahli sedang memeriksa simulator penerbangan milik sang pilot tersebut, tetapi pihak berwenang mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengambil kesimpulan mengenai penyelidikan polisi terlalu dini.
Seperti dikutip dari Reuters pada hari ini, Minggu (16/3/2014), pejabat polisi senior Malaysia mengatakan program simulator penerbangan itu merupakan hal wajar yang memungkinkan seseorang untuk berlatih terbang dan mendarat dalam kondisi yang berbeda. Apalagi bagi seorang pilot yang menginginkan keahliannya dalam menerbangkan pesawat semakin mahir.
Posting di halaman Facebook milik sang pilot menandakan pilot itu adalah lawan politik aktif dari koalisi yang memerintah Malaysia selama 57 tahun sejak kemerdekaan.
Sehari sebelum pesawat lenyap, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dihukum atas kasus sodomi dan dijatuhi hukuman 5 tahun penjara, dalam memerintah pendukungnya dan kelompok hak asasi manusia internasional mengatakan secara politis untuk memengaruhi mereka.
Ketika ditanya apakah latar belakang Zaharie sebagai pendukung oposisi sedang diselidiki, petugas polisi senior hanya mengatakan: "Kita perlu untuk melibatkan [cover] seluruh data kami."
Malaysia Airlines mengatakan pihaknya tidak percaya Zaharie akan menyabotase pesawat.
"Tolong , biarkan mereka menemukan pesawat terlebih dahulu. Zaharie tidak bunuh diri, tidak fanatik politik seperti yang dikatakan beberapa media asing," kata seorang pilot Malaysia Airlines yang dekat dengan Zaharie kepada Reuters. "Apakah salah, bagi siapa saja untuk memiliki pendapat tentang politik?"
Sementara itu, Co-pilot Fariq adalah seorang yang religius dan serius dalam berkarir, menurut informasi dari keluarga dan teman-temannya, melawan laporan berita yang menunjukkan dia adalah seorang kokpit yang sembrono pada pekerjaan.
Pemerintah Malaysia sendiri secara resmi pada hari ini (16/3/2014) meminta bantuan dunia internasional dalam pencarian Boeing 777 tersebut. Apalagi, pencarian pesawat itu mencakup Samuedera Hindia, setelah pencarian di Laut China Selatan tidak membuahkan hasil.
Dugaan kuat terakhir, pesawat terbang lebih dari 5 jam dan mengarah ke Samudera Hindia (Lautan Anadman dan Nicobar). Dugaan kuat itu, karena ada pihak di pesawat itu yang sengaja mematikan sistem komunikasi dan transponder.
Oleh karena itu, pihak kepolisian Malaysia saat ini masih fokus membaca data dan latar belakang seluruh penumpang dan kru pesawat tersebut. Termasuk meminta bantuan dari negara asal penumpang.
MH370 terbang dari Kuala Lumpur tujuan Beijing pada Sabtu (8/3/2014) pukul 01.20. Namun, setelah 1 jam terbang, pengawas lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat itu.
