Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Airlines MH370: Pasti Dibajak, Polisi Fokus Periksa Data 239 Penumpang & Kru

Polisi menyisir melalui latar belakang pribadi, politik dan agama dari pilot dan awak pesawat jet Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014).
Malaysia Airlines/Reuters
Malaysia Airlines/Reuters

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Polisi menyisir melalui latar belakang pribadi, politik dan agama dari pilot dan awak pesawat jet Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014).

Hal itu disampaikan oleh seorang perwira senior pada Minggu (16/3/2014), berusaha mencari tahu kenapa ada salah satu orang di pesawat itu yang sengaja menerbangkan pesawat hingga ratusan mil.

Tidak ada jejak dari Malaysia Airlines Boeing 777 - 200ER telah ditemukan sejak hilang pada 8 Maret dengan 239 orang di dalamnya. Namun, peneliti percaya, pesawat itu dialihkan oleh seseorang yang tahu bagaimana untuk menonaktifkan komunikasi dan sistem pelacakan.

"Kami tidak mengesampingkan apapun motivasi pada saat ini," kata seorang pejabat polisi senior dengan pengetahuan investigasi Reuters.

Data satelit diungkapkan oleh perdana menteri Malaysia pada hari Sabtu (15/3/2014) menunjukkan pesawat bisa di mana saja di salah satu dari dua busur: satu membentang dari Thailand utara ke perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan, atau busur selatan menuju dari Indonesia ke Samudera Hindia.

Sebuah sumber yang akrab dengan penilaian pejabat AS mengatakan dia berpikir kemungkinan besar pesawat itu menuju selatan ke Samudera Hindia, di mana dia mungkin telah kehabisan bahan bakar dan jatuh.

Ruang udara di sebelah utara adalah lebih ramai, dan pesawat akan mungkin telah terdeteksi.

Hilangnya Flight MH370 telah membingungkan peneliti, pakar penerbangan dan detektif Internet sejak pesawat lenyap dari layar kontrol lalu lintas udara sipil di lepas pantai timur Malaysia kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Pada konferensi pers pada Sabtu, Perdana Menteri Najib Razak mengatakan para penyelidik percaya seseorang memotong sistem komunikasi dan pelaporan pesawat itu, mematikan transponder dan mengarahkan ke arah barat, jauh dari rute yang dijadwalkan.

Sinyal elektronik itu terus bertukar berkala dengan satelit menunjukkan itu bisa terus terbang selama hampir tujuh jam setelah terakhir terlihat oleh radar militer Malaysia di lepas pantai barat laut negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper