Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Airline MH370: Pesawat Militer India Ubek-Ubek Kepulauan Andaman & Nicobar

Pesawat India menyisir Andaman dan Nikobar, terdiri dari lebih 500 pulau yang sebagian besar tidak berpenghuni, untuk mencari Malaysia Airlines yang berdasarkan bukti menunjukkan jet itu terakhir menuju ke kepulauan dengan hutan lebat tersebut.
Proses pencarian Malaysia Airlines/Reuters
Proses pencarian Malaysia Airlines/Reuters

Bisnis.com, PORT BLAIR - Pesawat India menyisir Andaman dan Nikobar, terdiri dari lebih 500 pulau yang sebagian besar tidak berpenghuni, untuk mencari Malaysia Airlines yang berdasarkan bukti menunjukkan jet itu terakhir menuju ke kepulauan dengan hutan lebat tersebut.

Terkenal dengan turis dan antropolog, kepulauan itu terisolasi. Pulau-pulau itu lebih dikenal hutan hujan tropis, terumbu karang dan suku pemburu yang telah lama menolak untuk melakukan kontak dengan suku di luar mereka.

Pencarian pesawat MH370 yang berbelok ke barat menuju pulau-pulau itu setelah kepala angkatan udara Malaysia mengatakan radar militer telah mendeteksi sebuah pesawat tak dikenal yang diduga menjadi hilang Boeing 777 di sebelah barat Malaysia.

Angkatan Laut India telah mengerahkan dua pesawat Dornier terbang di seluruh kepulauan itu, yang memiliki luas total 720 km (447 mil) dengan 52 km ), kata juru bicara militer India Harmeet Singh mengatakan di Ibu Kota Port Blair.
Sejauh ini pesawat dan helikopter mencari DI pantai, tetapi tidak memperoleh apapun.

"Operasi ini seperti menemukan jarum di tumpukan jerami," kata Singh, yang merupakan juru bicara angkatan udara gabungan, angkatan laut dan komando militer di kepulauan Andaman dan Nicobar.

Tsunami 2004 menghancurkan banyak di Andaman and Nicobar. Suku nomaden lain, Jarawa, semakin berhubungan dengan pihak luar.

Andaman and Nicobar adalah kepentingan strategis bagi India, karena lokasinya dekat sibuk Selat Malaka pengiriman rute. Selama satu dekade terakhir, India telah membangun kehadiran militernya di pulau-pulau dengan komando gabungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper