Bisnis.com, JAKARTA - Hingga hari keenam, proses pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 belum juga membuahkan hasil.
Amerika Serikat akan mengirimkan pesawat pengintai yang paling canggih di dunia maritim, P-8A Poseidon, untuk bergabung dengan pencarian akhir pekan ini.
Padahal, seluruh sumber daya teknologi sudah dikerahkan. Berbagai negara seperti Thailand, Indonesia, Vietnam, AS ikut membantu pencarian Boeing Co 777 tersebut.
Pesawat itu berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada pukul 01.20 (8/3/2014) tujuan ke Beijing. Namun, 1 jam setelah terbang, pengontrol lalu lintas udara kehilangan kontak pesawat itu.
Hingga hari keenam, belum ada sedikit tanda atau jejak seperti reruntuhan pesawat itu. Alhasil, berbagai hipotesis muncul, misalnya pesawat itu diduga berbalik arah ke Selat Malaka.
Tim investigasi AS menyatakan pesawat bisa terbang hingga 5 jam, tetapi langsung dibantah oleh pihak berwenang Malaysia, karena tidak ada bukti soal itu.
"Ini luar biasa bahwa dengan semua peralatan [satelit dan telekomunikasi] teknologi yang kita punya bahwa sebuah pesawat bisa hilang seperti ini," Tony Tyler, kepala Asosiasi Transportasi Udara Internasional yang menghubungkan lebih dari 90% dari penerbangan dunia kepada wartawan di London, Kamis (13/3/2014).
"Ini akan memicu keinginan untuk melihat bagaimana kita dapat menghindari hal ini terjadi lagi."
Penampakan definitif terakhir pada layar radar sipil datang pada saat MH370 terbang ke arah timur laut di mulut Teluk Thailand.
Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin mengatakan meski fokusnya adalah pada Teluk Thailand dan sekitar Laut Cina Selatan, di mana pesawat itu kehilangan kontak.