Bisnis.com, JAKARTA - Tim investigasi AS menduga pesawat Malaysia Airlines MH370 berada di udara selama 4 jam sejak terakhir komunikasi pesawat itu dengan Pengawas Lalu Lintas Udara di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Pesawat MH370 itu berangkat dari Bandara Kuala Lumpur lepas landas pukul 01.20 (8/3/2014), kemudian sekitar 1 jam kemudian hilang kontak.
Oleh karena, tim investigasi memperkirakan pesawat terbang di udara selama 5 jam.
Reuters mengutip informasi itu dari Wall Street Journal dari 2 orang nara sumber yang mengetahui proses investigasi tersebut.
Hingga hari ke-6, seluruh tim pencari belum berhasil menemukan pesawat Boeing 777 tersebut. MH370 berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan 239 penumpang dan kru.
Pengungkapan terbaru yang dipimpin tim investigasi AS untuk mengeksplorasi kemungkinan bahwa seseorang sengaja telah mematikan transponder dan dialihkan pesawat ke lokasi lain.
Berdasarkan dugaan dari tim AS itu, maka menimbulkan kemungkinan MH370 itu bisa diterbangkan untuk jarak tambahan sekitar 2.200 mil (3.500 km), berpotensi mencapai perbatasan Pakistan atau di Samudera Hindia atau Laut Arab, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Satu orang mengatakan kepada koran itu, sebagai bagian dari kesepakatan perawatan, pesawat Malaysia Airlines mampu mengirimkan data mesin hidup untuk Rolls-Royce untuk analisis.
Sistem ini mengirimkan data dari dua Trent 800 mesin Boeing 777, memberikan rincian seperti ketinggian dan kecepatan jet.
Para pejabat kontraterorisme AS mengejar kemungkinan bahwa pilot atau orang lain di dalam pesawat mungkin telah mengalihkan ke arah sebuah lokasi yang dirahasiakan setelah sengaja mematikan transponder pesawat jet untuk menghindari deteksi radar.
Pejabat Malaysia Airlines mengatakan pada Rabu bahwa maskapai ini "tidak memiliki alasan untuk percaya" bahwa ada tindakan oleh awak yang menyebabkan hilangnya sebuah pesawat jet.