Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Kepala Kepolisian Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar menegaskan pada hari ini, Selasa (11/3/2014), bahwa penyidik MH370 mendapatkan indikasi intelejen yang dapat menunjukkan kemungkinan hilangnya pesawat Malaysia Airline (MAS) terkait dengan tindak teroris.
Inspektur Jenderal Polisi (The Inspector-General of Police/IGP) menolak untuk mengatakan, tetapi, bahwa ini berarti bahwa tim investigasi telah mengesampingkan faktor terorisme atau pembajakan mungkin alasan mengapa pesawat itu hilang begitu tiba-tiba dari radar.
"Kami tidak punya intel sebelumnya atau informasi keterlibatan teroris," kata IGP Khalid saat konferensi pers di Hotel Sama Sama, sore ini (11/3/2014) seperti dikutip dari themalayonline.
Dia menjelaskan dari seluruh yaitu 4 sudut pandang dalam investigasi masih terus digali.
Keempat sudut pandang itu, katanya, pembajakan, sabotase, masalah psikologis penumpang dan kru pesawat dan masalah pribadi di antara para penumpang dan awak.
Penerbangan MH370 telah hilang selama hampir empat hari sejak keberangkatan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pukul 12.41 waktu Malaysia pada Sabtu (8/3/2014).
Pesawat Boeing B777-200 tujuan Beijing itu membawa 239 orang dalam pesawat, termasuk 12 anggota awak dan dua bayi.