Bisnis.com, BANDUNG—Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jawa Barat menggenjot perbenihan kentang untuk naik kelas sesuai Permentan Nomor 48 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura.
Kepala Bidang Produksi Hortikultura Diperta Jabar Obas Firmansyah mengatakan selama dua tahun ke depan pihaknya akan memperbanyak perbenihan kentang minimal jenis G2.
“Selama dua tahun ke depan perbenihan kentang di Jabar semakin naik kelas dari G4 menjadi G2,” katanya, Minggu (9/3/2014).
Menurutnya, selama ini benih kentang G4 rentan terhadap serangan hama penyakit sehingga kualitasnya tidak tahan lama. Oleh karena itu, katanya, pihaknya akan memaksimalkan agar sebaran perbenihan kentang di tingkat petaniminimal berjenis G2.
Namun Obas mengakui hal ini tidak mudah dilakukan karena diperlukan sosialisasi dan pemahaman terhadap penangkar benih kentang untuk mengganti jenis benihnya.
“Kondisi ini tidak mudah dilakukan karena para penangkar saat ini mayoritas masih melakukan perbenihan kentang G4. Diperlukan cukup waktu untuk melakukan pemahaman terhadap penangkar,” katanya.
Obas menjelaskan benih-benih kentang G2 yang diproduksi dan dikembangkan di Balai Pengembangan Benih Kentang(BPBK) Jawa Barat juga diharapkan memperkuat kemampuan pembenihan kentang Jabar yang terjamin kualitasnya.
“Hal ini bisa memacu sektor usaha pembenihan kentang di Jabar, yang sangat potensial karena tingginya kebutuhan,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Diperta Jabar, potensi lahan pembudidayaan kentang di Jabar mencapai 17.000 hektare per tahun dengan kebutuhan benih 25.500 ton.