Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Kuasai Satuan Pertahanan Peluru Kendali Ukraina Di Kirim

Pasukan Rusia menguasai sebagian dari satuan pertahanan peluru kendali Ukraina di Krim pada Rabu, kata pejabat kementerian pertahanan Ukraina, dengan menegaskan bahwa peluru kendali mereka tetap di bawah kekuasaan Ukraina.
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters

Bisnis.com, SIMFERROPOL, Ukraina - Pasukan Rusia menguasai sebagian dari satuan pertahanan peluru kendali Ukraina di Krim pada Rabu, kata pejabat kementerian pertahanan Ukraina, dengan menegaskan bahwa peluru kendali mereka tetap di bawah kekuasaan Ukraina.

Di pangkalan Tanjung Fiolent, dekat kota Sevastopol di Krim selatan, tentara Rusia mengusai beberapa bagian dari pangkalan itu, walau gudang peluru kendali tetap berada di bawah kekuasan Ukraina, kata Volodymyr Bova, juru bicara kementerian pertahanan di semenanjung Laut Hitam bersengketa itu kepada AFP.

Pasukan pro-Moskow juga menguasai sebagian dari satu pangkalan kedua di Evpatoria, yang tidak memiliki rudal-rudal.

Tentara Ukraina masih menguasai pos komando dan pusat pengawasan di sana, kata seorang juru bicara lainnya kementerian pertahanan di Kiev, Oleksey Mazepa.

Pengambilalihan itu nampaknya terjadi tanpa aksi kekerasan, kata para pejabat itu.

Sekitar 20 tentara Rusia, yang didukung oleh ratusan tentara pro-Moskow telah berusaha menduduki pangkalan Evpatoria Selasa petang, yang menyebabkan konflik kendatipun tidak ada penembakan.

Krim, yang penduduknya berbahasa Rusia, berada dalam kekuasaan defakto pasukan pro-Rusia sejak digulingkannya presiden Ukraina Viktor Yanikovych yang pro-Kremlin dan pembentukan satu pemerintah baru di Kiev yang pro-Eropa.

Akan tetapi Presiden Vladimir Putin tetap membantah ada pasukan Rusia beroperasi di Krimea dan menegaskan bahwa para pria bersenjata itu yang diidentifikasikan sebagai tentara Rusia pada kenyataannya adalah "pasukan pertahanan diri lokal." (Antara/AFP/Reuters)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper