Bisnis.com, JAKARTA - Musim kering yang melanda Singapura, Malaysia, dan sebagian wilayah Indonesia mengancam lonjakan harga pangan, selain memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menguras suplai air di kawasan tersebut.
Sejumlah kawasan di sekitar Kuala Lumpur, Malaysia mulai kekeringan sejak awal bulan ini. Sementara itu, di Singapura hujan tidak turun selama 27 hari dan diperkirakan hingga pertengahan Maret akan terus mengalami musim kering. Berbeda halnya di Provisi Riau, Indonesia, terjadi kebakaran hutan sehingga menimbulkan kabut asap.
Kementerian Perdagangan Internasional Malaysia menyatakan musim kering tersebut akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi kalau masih berlanjut hingga Maret. Selain itu, harga minyak sawit juga melonjak akibat gangguan cuaca tersebut.
“Dampak dari cuaca kering tersebut akan mengganggu pertumbuhan dan inflasi. Lonjakan harga sayur dan buah-buahan akan memicu inflasi di Malaysia,” ujar Wai Ho Leong, senior regional economist pada at Barclays Plc. Singapura sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (28/2/2014).