Bisnis.com, JAKARTA - Setelah tidak berhasil menggagalkan pemungutan suara di sejumlah tempat kemarin, hari ini (3/2/2014) demonstran anti pemerintah Thailand berencana meningkatkan tekanannya untuk menjatuhkan PM Yingluck Shinawatra.
Krisis politik di negara itu diperkirakan akan semakin panjang setelah demonstran menuntut perbaikan sistem politik dengan membentuk sebuah “Dewan Rakyat” yang bebas dari pengaruh mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra. Thaksin merupakan kakak kandung Yingluck yang dinilai masih berpengaruh di negara itu.
Pemilu yang diboikot oleh kelompok oposisi itu telah membuat kegiatan pariwisata terganggu selain berpengaruh terhadap pasar modal negara tersebut sebagaimana dikutip Reuters, Senin (3/2/2014).
Pemungutan suara terganggu di 18% daerah pemilihan atau 69 dari 375 daerah pemilihan secara nasional. Hasil pemungutan suara itu hingga kini belum diumumkan meski diperkirakan akan kembali dimenangkan oleh Yingluck dari 77 provinsi yang ada.
Kekacauan dalam pemilu akan membuat pembentukan parlemen sulit dilakukan sehingga sebagai perdana menteri sementara, Yingluck tidak punya kewenangan dalam mengeluarkan kebijakan. Sedangkan pemimpin aksi protes, Suthep Thaugsuban mengatakan kepada pendukungnya bahwa dia akan memimpin demo ke Taman Kota Bangkok hari ini.