Bisnis.com, DAVOS - Para pemimpin bisnis, pemerintah dan masyarakat sipil yang hadir dalam pertemuan tahunan ke-44 World Economic Forum menekankan pentingnya untuk menggali kuntungan dari dampak buruk teknologi.
“Saat ini kita hidup dalam realitas hiperkoneksi, di mana ini bissa mengganggu, tetapi jug bisaa sangat produktif,” kata Marissa Mayer, Chief Executive Officer of Yahoo.
“Dampak buruk bisa menghasilkan keuntungan dan redistribusi kekayaan. Kami perlu menggunakan redistribusi kekeyaan itu sebagai bahan bakar investasi pada pendidikan, komunikasi, untuk mendapatkan siklus visual dan meyakinkan bahwa produktivitas digunakan untuk menyelesaikan masalah global.”
Kris Gopalakrishnan, President of the Confederation of Indian Industry (CII) and Vice-Chairman of Infosys menambahkan,” Teknologi akan menciptakan kesempatan yang penting, tetapi bagaimana orang mengadaptasi itu akan sangat penting. Kami harus memikirkan model bisnis baru pada era pengetahuan ini.”
Bagaimana dampak buruk teknologi dapat menciptakan pertumbuhan inklusif merupakan fokus yang penting pada pertemuan itu. “Saya sangat optimis akan terjadi penciptaan lapangan kerja, khususnya untuk membantu mengatasi pengangguran usia muda” kata Judith Rodin, President of the Rockefeller Foundation. “Teknologi dapat menjadi bagian solusi, tetapi juga bisa jadi masalah," ungkapnya seperti dikuti dalam resmi WEF.
Joseph Jimenez, Chief Executive Officer Novartis yakin kapabilitas bioinformasi di emerging market akan mentransformasi industri kesehatan. “Ini akan menghasilkan keuntungan di sektor obat-obatan yang tidak terlihat pada 10 tahun lalu.
Dua pertemuan lain mengidentifikasi regulasi sebagai ketidakpastian yang mengganngu yang akan dihadapi oleh kalangan bisnis tahun ini.
“Regulasi baru akan diluncurkan, tetapi akan akan perbedaan aturan di setiap negara,” kata Jiang Jianqing, Chairman of the Board of theIndustrial and Commercial Bank of China. “Industri keuangan harus menghadapi tantangan tersebut.”
Christophe de Margerie, Chairman and Chief Executive Office Total mengatakan perjanjian global baru terkait iklim bisnis akan yang akan diadopsi 2015 akan muncul tahun ini.
“Dapatkah kita menginvestasi tanpa tahu regulasinya. Apa yang akan menjadi kerangka kerja pajak? Kami perlu mengetahui hal itu. Jika kita tidak tahu bagaimana kita melakukan bisnis, jika kita diperlakukan sebagai musuh, kami tidak tahu bagaimana ini akan bekerja.”