Bisnis.com, DAVOS, Swiss - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengembangkan medical tourisme di dalam negeri berkerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menangkap peluang orang mau berobat di dalam negeri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Visa Card, seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat, terlihat pengeluaran orang Indonesia di luar negeri adalah pertama belanja, kedua untuk kesehatan.
“Dengan mengembangkan medical tourisme, kami berharap orang Indonesia mau berobat di dalam negeri,” ungkap Mari kepada wartawan di sela-sela pertemuan World Economic Day di Davos.
Dalam kondisi perlambatan ekonomi dunia, periwisata mengalami perkembangan yang baik. Pertumbuhan turis di Asia mencapai 12%, tertinggi di dunia yang hanya 6%, sedangkan di Indonesia mencapai 8%. Tahun lalu kunjungan wisatawan asing mencapai 8,7 juta, sedangkan dalam negeri 20 juta. Tumbuhnya sektor pariwisata mampu menciptakan lapangan kerja. Pada tahun 2013 sektor pariwisata surplus US$2 miliar, dan diharapkan meningkat pada tahun ini.
Upaya yang dilakukan untuk menarik wisatawan asin ke dalam negeri antara lain dengan konektivitas dan mempermudah fasilitas visa. Sementara itu infrastruktur harus diperbaiki.
Dari sisi konektivitas, Mari menyambut baik dengan banyaknya low cost carrier, selain itu Garuda Indonesia juga memngembangkan penerbangannya di Indonesia timur. Sementara itu, sejumlah penerbangan asing juga akan membuka lagi direct flight ke Indonesia.
Untuk tujuan wisata, destinasi selain Bali juga harus dikembangkan. Indonesia memiliki banyak tempat tujuan wisata yang harus dipromosikan seperti Labuhan Bajo, Flores, Lombok, dan lain-lain.