Bisnis.com, SAO PAULO - Boeing Co mengatakan kegagalan untuk memenangkan kesepakatan pembelian pesawat US$4 miliar ditambah jet tempur di Brasil.
Hilangnya peluang itu membuat Boeing berpikir kembali soal rencana investasinya di Brasil. Meskipun produsen pesawat asal AS itu masih melihat peluang yang sangat baik dalam kargo, pertahanan dan biofuel .
Perusahaan kedirgantaraan yang berbasis di Chicago itu sampai Juni lalu sudah pasti memenangkan kesepakatan untuk memasok setidaknya 36 jet untuk Angkatan Udara Brasil -salah satu kontrak pertahanan yang signifikan di dunia.
"Ini kesempatan yang hilang bagi hubungan AS-Brasil dan Boeing," keluh Donna Hrinak , Presiden Boeing di Brasil, dalam sebuah wawancara dengan Reuters.
Boeing kehilangan kontrak ketika Presiden Dilma Rousseff telah marah akibat penyadapan oleh US National Security Agency terhadap komunikasinya.
Jadi sebagai gantinya, pada Desember 2013, Rousseff telah memilih perusahaan Swedia Saab AB untuk memasok jet sebagai bentuk balasan atas penyadapan tersebut.
Hrinak mengatakan "Kita tidak tahu pasti" mengapa Rousseff membuat keputusan, karena dia tidak membicarakannya panjang lebar dengan pemerintah.
Hrinak mengatakan keputusan Rousseff akan mempengaruhi rencana Boeing untuk membangun pusat perawatan lokal dan rantai pasokan di negara itu.