Bisnis.com, DAVOS - Kepala BKMP Mahendra Siregar menilai pentingnya kemitraan dan kerja sama, baik pemerintah dan pengusaha maupun antarinstansi dalam menciptakan ketahanan pangan.
Hal tersebut akan dikemukakan oleh Ketua BKPM dalam pertemuan tahunan WEF di Davos, Swiss, dalam Private Session: Session Structure: Innovating to Achieve The New Vision for Agriculture.
“Setiap negara perlu kekuatan pangan, akan lebih baik lagi ada kerja sama, tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari pegusaha,” ujar Mahendra kepada wartawan Indonesia di Davos, Swiss.
Dia mencontohkan, Pisagro (Partnership for Indonesia Sustainable Agricultural), di mana ada 10 komoditas yang dikembangkan untuk mencapai ketahanan pangan, a.l. beras, jagung, kedelai, sawit, kakao, dan kopi, adalah yang akan didorong dengan kemitraan yang kuat.
“Untuk mendorong petani dan pekebun kecil. Mereka dibantu dan mitrakan, mulai dari mengolah, bibit, pemrosesan, pemasaran dam financing. Lebih kepada untuk mendorong poduktivitasnya. Pada akhirnya keberhasilkan pertanian dan kebun keberlanjutan akan dilihat dari naik tidaknya taraf hidup petani.”
Pemerintah akan mendorong untuk memperbaiki koordinasinya. Namun, hal ini juga bukanlah hal yang mudah, terutama dari sektor yang kepentingannya berbeda. Misalnya soal kebutuhan lahan petanian, tetapi ternyata ada kebutuhan untuk untuk industri atau perumahan. Terutama di Jawa, padahal di Jawa lahan pertanian yang paling subur.
Pertemuan WEF Davos, Indonesia Agendakan Kerja Sama Ketahanan Pangan
Kepala BKMP Mahendra Siregar menilai pentingnya kemitraan dan kerja sama, baik pemerintah dan pengusaha maupun antarinstansi dalam menciptakan ketahanan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Indyah Sutriningrum
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium