Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fed Pertimbangkan Pengetatan Bisnis Komoditas Perbankan

Bank sentral AS tengah mempertimbangkan untuk melakukan pengetatan atas praktik perdagangan komoditas fisik dan pergudangan oleh perbankan, pada saat Kongres mewaspadai potensi konflik kepentingan dan manipulasi di pasar tersebut
 Fed pertimbangkan pengetatan praktik perdagangan komoditas fisik
Fed pertimbangkan pengetatan praktik perdagangan komoditas fisik

Bisnis.com, JAKARTA— Bank sentral Amerika Serikat tengah mempertimbangkan untuk melakukan pengetatan atas praktik perdagangan komoditas fisik dan pergudangan oleh perbankan pada saat Kongres mewaspadai potensi konflik kepentingan dan manipulasi di pasar tersebut.

Bank sentral AS dihadapkan pada 24 persoalan, termasuk risiko kepemilikan bank dan perdagangan komoditas seperti minyak, gas dan aluminium oleh bank. Selain itu ada persoalan bagaimana mendepositokan komoditas, dan kemungkinan keuntungan menerapkan standar modal tambahan.

“Terdapat peningkatan cukup besar sejak 2008 dalam hal jumlah dan tipe aktivitas komoditas yang dilakukan oleh perusahaan yang kami awasi,” ujar Michael Gibson, direktur pengawasan perbankan bank sentral AS sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (15/1/2014).

Selain itu, ujarnya, berbagai kejadian fatal yang mencakup komoditas fisik memicu kekhawatiran terkait kemampuan perusahaan untuk mengurangi efek dan potensi risiko yang luar biasa.

Bank sentral AS menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan apakah pengetatan lanjutan diperlukan untuk menjamin aktivitas komoditas fisik oleh bank bisa dilakukan secara aman dengan cara yang tepat. Bank sentral juga menyatakan akan mempertimbangkan apakah aturan tambahan diperlukan setelah penyampaian pendapat publik berakhir di Kongres pada 15 Maret.

Dalam catatannya bank sentral merujuk pada sejumlah insiden dan bencana alam, termasuk kasus ledakan di lokasi tambang Deepwater Horizon pada 2010 yang merugikan BP Plc lebih dari US$42 miliar hingga akhir 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper