Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan sedang mewujudkan upaya pembangunan pertahanan Indonesia melalui rencana strategis (Renstra I) 2010-2014.
Upaya itu seperti penambahan alat utama sistem pertahanan (alutsista) bagi masing-masing angkatan.
Pada 2013, datang berbagai macam tank, helikopter, dan pesawat tempur ataupun pesawat latih untuk TNI.
Di matra darat, telah tiba MBT Leopard 2 dan IFV Marder. Lalu di matra udara, skuadron sukhoi telah lengkap, ditambah dengan pesawat tempur latih T-50i.
Sementara itu, untuk TNI AL digunakan rudal yakhon dan kini sedang dijajaki pengadaan kapal selam kilo class.
Namun, selain penambahan alutsista, pemerintah juga berencana meremajakan alutsista yang sudah dimiliki oleh TNI.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menjelaskan mengenai rencana tersebut saat ditemui di Mabes Hankam Cilangkap, Senin (6/1/2014).
"Saat ini, masih dalam proses. Nanti akan disesuaikan dengan kebijakan MEF [minimun essensial force]," ujarnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa telah terjadi akselerasi yang cukup baik dari rencana MEF itu sendiri. "Ada percepatan peningkatan sebesar 15% dari rencana yg sudah ada," tambahnya.
Upaya tersebut dilakukan pemerintah untuk memperkuat pertahanan militer dalam melaksanakan tugas-tugas pertahanan seperti penjagaan wilayah perbatasan, pengamanan dari terorisme dan separatis. Namun selain operasi militer, renstra juga dimaksudkan untuk menunjang peningkatan pengelolaan pulau-pulau kecil terluar ataupun bantuan bencana alam.