Bisnis.com, JAKARTA - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-H/UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) memperketat penjagaan di setiap pintu masuk markas (Main Gate) di masing-masing United Nation Position (UNP) sejak Sabtu (28/12/2013)
Menurut keterangan Dinas Penerangan TNI, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diingkan selama pelaksanaan tugas dari misi perdamaian PBB dilakukan.
Pasukan yang dipimpin oleh oleh Letkol Inf M. Asmi ini memberlakukan kewajiban pengecekan identitas bagi setiap personel militer atau pun sipil saat keluar masuk markas. Selain pengecekan terhadap identitas personil, mereka juga memberlakukan pengecekan terhadap kendaraan militer atau pun sipil saat keluar masuk markas.
“Kondisi di Lebanon saat ini tengah memanas, dan ini menjadi perhatian penting saya selaku Komandan Satgas untuk mengamankan setiap personel TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di wilayah Lebanon Selatan,” ujarnya dalam ketarangan resminya itu hari ini, Senin (30/12/2013).
Satgas Konga XXIII-H/UNIFIL yang saat ini tengah melaksanakan misi perdamaian PBB, beberapa waktu lalu telah berhasil mencegah terjadinya kontak senjata antara tentara LAF (Lebanon Armed Forced) dan tentara IDF (Israel Defence Forced) di wilayah ‘sensitive’ Blue Line perbatasan Lebanon-Israel.
Selain pengecekan identitas, diberlakukan juga patroli ronda malam di masing-masing Markas Indobatt (Indonesia Battalion) sebagai langkah antisipasi lainnya. Markas-markas militer Indonesia di Lebanon antara lain; UN Post 7-1 Adhsit al Qusayr Markas Indobatt, UN Post 7-3 Blate Markas Kompi Bravo, UN Post 9-2 Az-Zikkiyah Markas Kompi Charlie, dan UN Post 9-63 El Aadeisse serta UN Post 9-15 Kafer Killa Markas Kompi Alfa.
