Bisnis.com, JAKARTA--Survei Indo Barometer menunjukkan Dahlan Iskan merupakan peserta konvensi presiden Partai Demokrat terpopuler dibandingkan 10 nama lainnya yang turut dalam kontes tersebut.
Dikutip dari laman Indo Barometer, Rabu (25/12/2013) disebutkan bahwa survei pada 1-15 Desember tersebut menunjukkan 12,1% responden memilih Dahlan Iskan, sementara urutan di bawahnya terpaut jauh.
Temuan ini berdasarkan survei terhadap 1.200 responden di 33 provinsi dengan marjin eror sebesar plus minus tiga persen dan tingkat kepercayaan 95%.
Pramono Edhie yang menempati urutan kedua, hanya mampu meraih 1,9%, sementara posisi ketiga oleh Sinyo Harry Sarundajang 0,9%, Gita Wirjawan 0,8%, Endriartono Sutarto 0,7%.
Irman Gusman 0,5%, Anies Baswedan 0,5%, Marzuki Alie 0,4%, Ali Masykur Musa 0,3%, Dino Patti Djalal 0,2% dan Hayono Isman 0,1%.
Sementara responden yang belum memutuskan mencapai 47%, sedangkan mereka yang manjawab tidak akan memilih 7,7%, manyatakan rahasia 2,3% dan mereka yang tidak menjawab atau tidak tahu 10,1%..
"Dari simulasi calon presiden diketahui bahwa elektabilitas para kandidat capres dari Partai Demokrat belum cukup kuat bersiang dengan partai lain," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodhari dalam penjelasannya terhadap hasil survei tersebut. (Antara)
Dahlan Iskan Paling Populer di Konvensi Demokrat
Survei Indo Barometer menunjukkan Dahlan Iskan merupakan peserta konvensi presiden Partai Demokrat terpopuler dibandingkan 10 nama lainnya yang turut dalam kontes tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
32 menit yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
3 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Alex Marwata Ucapkan Selamat ke Pimpinan dan Dewas KPK Terpilih
12 menit yang lalu
Bertemu PM Inggris, Prabowo Kembali Desak Gencatan Senjata di Gaza
53 menit yang lalu