Bisnis.com, WASHINGTON - Para ekonom memprediksikan fase pengurangan stimulus (tapering) Federal Reserve Amerika Serikat senilai US$10 miliar per bulan akan bertahan hingga 7 pertemuan ke depan dan berakhir pada Desember 2014.
The Fed mengambil keputusan tapering pada Rabu sore (18/12/2013) waktu Washington dengan mengumumkan pembelian obligasi akan dikurangi menjadi US$75 miliar per bulan dari US$85 miliar per bulan, sesuai dengan estimasi median 41 ekonom yang disurvei Bloomberg.
Federal Open Marke Committee (FOMC) dalam pernyataannya mengatakan akan memperlambat pembelian obligasi pada pertemuan berikutnya jika perekonomian membaik sesuai dengan target bank sentral.
Menurut Chairman Ben Bernanke, the Fed dapat memangkas stimulusnya sekitar US$10 miliar per pertemuan. “Kami akan menguranginya secara perlahan, jadi itu akan menjadi fase [tapering] rata-rata,” katanya.
Dia menambahkan the Fed dapat menghentikan pembelian obligasi Treasury sewaktu-waktu performa ekonomi AS mengecewakan. Namun, bank sentral dapat kembali melakukan pemangkasan lagi jika perekonomian menguat.
Dana Saporta, ekonom Credit Suisse Group AG di New York mengatakan keputusan yang dapat diprediksikan tersebut akan mendorong upaya Bernanke untuk membangun transparansi dan keterbukaan dalam tubuh bank sentral AS.
“Hal tersebut dapat menghindari risiko gejolak akibat konsensus pada setiap pertemuan. Mungkin akan sulit untuk menyepakati lini waktu, kapasitas, dan komposisi tapering tahap pertama. Jadi, tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi terus menerus,” imbuhnya.
Bernanke akan mengakhiri masa jabatannya selaku Chairman the Fed pada 31 Januari. Kemungkinan besar, dia akan digantikan oleh Wakil Chairman Janet Yellen, yang saat ini tengah menunggu persetujuan dari Senat.