Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini pandangan ekonom soal pengurangan stimulus (tapering) Federal Reserve.
“Dengan dilakukannya tapering hal tersebut memberikan dampak baik bagi Indonesia, terlebih karena ekspektasi dan kekhawatiran berlebih atas ketidakpastian pasar segera terjawab, sehingga pasar dapat segera menentukan langkah ke depan,” ujar Anton Gunawan, Ekonom Bank Danamon.
Menurutnya, kepercayaan investor Indonesia dan asing di Indonesia sudah meningkat, karena melihat kesiapan Indonesia dalam mengantisipasi pengurangan stimulus tersebut.
Dalam jangka pendek menurutnya, dampak atas tapering akan terasa, tetapi tidak terlalu signifikan seperti pada Mei lalu ketika AS mengumumkan akan mengurangi stimulus.
Kepanikan yang terjadi menurutnya didasarkan oleh stimulus yang dilakukan AS tidak berjalan dengan efektif, sehingga dana tersebut berpindah ke negara-negara berkembang dan dengan pengurangan stimulus ini dana yang masuk ke negara berkembang akan berkurang.
Senada dengan Anton, ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, dengan adanya tapering, market sudah sangat siap, karena sesuai dengan ekspektasi yakni Januari 2014.
Dia mengatakan dengan diumumkannya wacana tapering pada Mei 2013, hal itu berdampak bagus bagi Indonesia, karena menyadarkan masalah-masalah perekonomian Indonesia yang selama ini terjadi seperti current account defisit, permasalahan struktural pemerintah, dan financial deepening di sektor perbankan.
Kebijakan tapering didasari oleh pertumbuhan ekonomi AS yang membaik, dan dengan pertumbuhan tersebut seharusnya akan berdampak pada ekonomi Indonesia.