Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan APBN di Jabar Lemah, Hanya 79%

Realisasi belanja atas Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 di Jawa Barat terbilang masih rendah. Hingga pertengahan Desember 2013 realisasi belanja pusat di Jabar baru mencapai 79%. NIlainya sebesar Rp27,45 triliun dari pagu Rp34,73 triliun.

Bisnis.com, BANDUNG - Realisasi belanja atas Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 di Jawa Barat terbilang masih rendah.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jabar Djoko Wihantoro mengatakan hingga pertengahan Desember 2013 realisasi belanja pusat di Jabar baru mencapai 79%. "NIlainya sebesar Rp27,45 triliun dari pagu Rp34,73 triliun," katanya, Selasa (17/12/2013).

Dia menjelaskan dari nilai tersebut realisasi untuk belanja barang sebesar Rp7,82 triliun atau 74,07% dari pagu. Sementara itu belanja modal Rp5,13 triliun (63,78%).  Selain itu, transfer ke daerah 2013 sampai dengan Desember 2013 sebesar Rp44,47 triliun atau terealisasi 97% dari pagu Rp45,79 triliun.

Menurut dia, lemahnya serapan anggaran rata-rata terkait proses pengadaan barang dan jasa. Angka 79% itu terkait sejumlah proyek fisik seperti jembatan, gedung, dan irigasi. "Ini berdasarkan kontrak, pada akhir bulan ini mudah-mudahan bisa sampai 90%," tegasnya.

Sampai akhir 2013, pihaknya hanya menargetkan serapan mencapai 90% sesuai arahan Presiden Yodhoyono. Menurutnya, target serapan dicanangkan tidak terlalu tinggi, tetapi masih menyamai penyerapan 2012 sekitar 92%-93%. "Kontraktor pasti mengambil uang kontrak pada akhir bulan.”

Djoko menilai fenomena itu terus terjadi setiap tahun, di mana penyerapan anggaran cenderung rendah di awal tahun, dan menumpuk di akhir tahun.

Pihaknya mengaku pola penyerapan anggaran seperti ini kurang baik dari sisi perencanaan dan manajemen kas. Kementerian Keuangan menurutnya telah mengkomunikasikan dari awal kepada pimpinan kementerian dan lembaga vertikal untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas penyerapan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper