Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menyelidiki kasus tewasnya mahasiswa Fikri Dolasmantya Surya dalam acara orientasi pengenalan kampus di Institut Teknologi Nasional, Malang, Jawa Timur.
Maneger Nasution, Komisioner Komnas HAM, mengatakan pihaknya turut berduka atas musibah yang melanda keluarga korban Fikri.
“Untuk pembelajaran dan mengingat kasus seperti ini sudah [terjadi] berulang-ulang, Komnas HAM akan menyelidiki kasus tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Sabtu (14/12).
Komnas HAM juga mendesak Menteri Pendidikan Nasional untuk memberi sanksi tidak hanya Wakil Rektor ITN bidang kemahasiswaan tapi juga kepada Rektor ITN atas abainya pengawasan acara tersebut.
“[Kami juga] mendesak Kapolres Malang untuk menuntaskan kasus tersebut,” kata Maneger.
Menurutnya, sekolah dan kampus bukanlah lembaga pendidikan kekerasan. Oleh karena itu, acara orientasi yang bernuansa kekerasan harus dihentikan dan diganti dengan program tanpa kekerasan.
“Ospek yang lebih akademik, pengenalan strategi pembelajaran, cara membuat makalah, presentasi dan berdialogi serta yang lebih membangun karakter mahasiswa. Tidak seperti selama ini: kaya kekerasan dan pewarisan dendam antar generasi, tapi miskin akademik, akal sehat dan karakter,” katanya.