Bisnis.com, JAKARTA - Brunei Darussalam dan Malaysia menjalin kesepakatan operasi bersama (Production Sharing Agreement) di sektor migas.
Kesepakatan yang dilakukan Kepala Negara Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah dan PM Malaysia Najib Tun Razak itu disebut sebuah kantor berita sebagai historic megabuck deals di bidang energi.
Kerja sama tersebut berupa pengelolaan bersama zona maritim di perbatasan kedua negara, tepatnya bagian utara Sarawak, Brunei, dan Sabah yang juga tidak jauh dengan perbatasan Indonesia.
Seperti dirilis di situs resmi Petronas, kesepakatan yang ditandatangani kedua belah pihak pada 8 Desember lalu adalah tindak lanjut dari eksplorasi dan temuan cadangan minyak dan gas di Blok N dan Blok Q yang ada di lepas pantai Brunei.
Skema kerja sama keduanya adalah pembagian wilayah pengelolaan dengan hasil bagi hasil 50:50 pada Blok N dan Blok Q.
Meski tidak menjawab mengenai lokasi dan berapa banyak minyak dan gas di blok-blok tersebut, Najib Tun Razak mengatakan kawasan Sabah memiliki cadangan yang paling besar. "Petronas menganggap bahwa kesepakatan ini adalah pencapaian positif," kata rilis di situs Petronas.