Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kekerasan antar kelompok tidak bisa dicegah hanya dengan mengandalkan upaya penegakkan hukum.
Presiden mengakui saat ini masih sering terjadi konflik komunal dan kekerasan horizontal di tengah masyarakat Indonesia.
Permasalahan tersebut, lanjutnya, adalah salah satu masalah pokok yang dihadapi Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.
“Soal toleransi dan harmoni, kita sedih masih sering terjadi kekerasan horizontal, konfik-konflik komunal. Bagaimana sekarang?” katanya kepada para pemimpin redaksi media nasional hari ini, Rabu (11/12/2013).
SBY menegaskan konflik antar kelompok tidak bisa dihindari hanya dengan mengandalkan pendekatan penegakan hukum atau penggunaan kekuatan negara.
“[Apa] pendekatannya harus dengan hard power seperti itu? Tidakkah kita memikirkan pendekatan yang lain?” kata Presiden.
Dia mengatakan upaya meredam potensi konflik kekerasan antar kelompok harus melibatkan semua unsur masyarakat, terutama para pemimpin kelompok di berbagai level.
“Tidakkah kita memerlukan peran pemuka agama, pemuka masyarakat, para pemimpin yang ada di daerah, kepala desa, camat, bupati dan semua?” katanya.
Kepala Negara mengharapkan para tokoh tersebut bisa membangun kesadaran horizontal dan vertikal untuk memperkuat rasa persaudaraan antar masyarakat majemuk di Indonesia.