Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Cari Bukti Tambahan Kasus Suap Heru, Bea Cukai Digeledah Lagi

Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus kembali menggeledah kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait dengan kasus suap pencucian uang yang dilakukan oleh Kasubdit penindakan dan penyidikan KPU Bea Cukai Tanjung Priok Heru Sulistyono, dan pengusaha Yusran Arief. Penggeledahan dilakukan pada Senin (9/12/2013).

Bisnis.com, JAKARTA - Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus kembali menggeledah kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait dengan kasus suap pencucian uang yang dilakukan oleh Kasubdit penindakan dan penyidikan KPU Bea Cukai Tanjung Priok Heru Sulistyono, dan pengusaha Yusran Arief. Penggeledahan dilakukan pada Senin (9/12/2013).

Penggeledahan ini dilakukan untuk mencari bukti lebih lanjut atas kasus suap tersebut. "Ini untuk mencari barang bukti dokumen untuk melengkapi yang sebelumnya,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto menjelaskan dalam pesan singkatnya.

Selain penggeledahan di Kantor Dirjen Bea dan Cukai Rawamangun, pihaknya juga menggeledah Kantor Wilayah Bea dan Cukai Marunda. Selain tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus, tim dari Cybercrime Labfor Resmor Samapta juga membantu penyidikan ini.

Heru Sulistyono, yang saat ini tersangka kasus pencucian uang, ditangkap oleh Bareskrim Polri pada November lalu di rumah Heru di kawasan Victoria River Park. Selain Heru, kepolisian juga menangkap Yusran Arief.

Heru menerima suap dari Yusran Arief yang merupakan pengusaha PT Tanjung Jati Utama berupa beberapa polis asuransi dan dua mobil mewah. Nilai total kesembilan polis tersebut Rp11,4 miliar rupiah.

Yusran memberikan suap tersebut kepada Heru untuk menghindari pembayaran pajak ekspor dan impor. Yusran dan Heru juga bersama-sama mendirikan sembilan perusahaan yang semuanya ditutup dalam waktu kurang dari setahun, hal itu dilakukan untuk menghindari audit oleh Bea dan Cukai.

Selain itu Yusran Arief juga menggunakan rekening beberapa staffnya untuk perputaran uang yang kemudian diberikan kepada Heru dalam bentuk polis. Beberapa rekening staf perusahaan yang digunakan oleh Yusran adalah rekening bank Kepala bagian keuangan dan office boy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Sumber : newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper