Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Survei dari Amerika Serikat, Gallup, menyebutkan tingkat kepercayaan masyarakat di Indonesia terhadap pemerintah dan perekonomian masih tinggi.
Sebagaimana dilansir laman Sekretariat Kabinet RI, Senin (25/11/2013), survei Gallup menyatakan bahwa masyarakat Indonesia secara luas sudah dapat merasakan pemulihan ekonomi.
Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak setengah atau 49% responden di Indonesia merasakan perbaikan standar kehidupan pada 2012. Angka tersebut melonjak dari sebelumnya 19% pada 2008.
Hanya 14% masyarakat yang menyatakan standar kehidupan memburuk pada 2012.
Di sisi lain, hasil survey Gallup juga menyebutkan bahwa jumlah warga yang berkembang (thriving) pada 2012 mencapai puncaknya yaitu tumbuh 20% dibandingkan tahun sebelumnya (2011).
Sementara itu, jumlah orang yang menderita (suffering) turun 5% dibanding tahun sebelumnya. Ini merupakan titik terendah sejak 2007.
Wakil Menteri Keuangan II Bambang P.S. Brodjonegoro menyambut positif hasil survei tersebut. Menurut dia, hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan yang naik.
Kondisi tersebut, ujarnya, disebabkan posisi fiskal yang kuat dan posisi utang pemerintah tergolong rendah.
“Ternyata Indonesia itu tinggi [tingkat kepercayaan], nomor dua setelah Swiss. Ini cukup bagus,” ujar Bambang sebagaimana dilansir laman Sekretariat Kabinet RI, Senin (25/11/2013).
Namun demikian, lanjut Bambang, kebijakan fiskal tetap harus terus diharmonisasikan dengan kebijakan moneter.
“Tidak bisa fiskal saja, butuh moneter juga. Harmonisasi ini yang menjadikan perekonomian stabil,” katanya.
Survei Gallup dilakukan berdasarkan wawancara tatap muka dengan sekitar 1.000 orang dewasa berusia lebih dari 15 tahun yang tinggal di Indonesia.
Survei dilakukan pada Agustus 2006, April 2007, Maret 2008, April-Mei 2009, April 2010, Mei 2011, serta Februari, Mei, dan September 2012. (ra)