Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Saidi Bilang PDIP Kehilangan Kreativitas dengan 'Menjual' Jokowi

Budayawan sekaligus tokoh Betawi, Ridwan Saidi menilai PDIP mulai kehilangan kreativitas menjelang Pemilu 2014 dengan mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk kegiatan yang tidak jelas tujuannya.
Megawati dan Jokowi/Antara
Megawati dan Jokowi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Budayawan sekaligus tokoh Betawi, Ridwan Saidi menilai PDIP mulai kehilangan kreatifitas menjelang Pemilu 2014 dengan 'menjual'
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk kegiatan yang tidak jelas tujuannya.

Dia mempertanyakan kegiatan baru Jokowi yang sering mendampingi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menanam pohon di sejumlah keluruhan di DKI Jakarta.

"Saya mau nanya, apakah menanam pohon di sejumlah kelurahan itu kegiatan PDIP atau Gubernur DKI Jakarta?," ujarnya mempertanyakan pada acara diskusi Empat Pilar Berbangsa bertema Sikap Kepahlawanan dalam Kepemimpinan 2014 di Gedung MPR, Senin (11/11/2013).

Menurutnya, kalau kegiatan itu merupakan acara PDIP,  maka berarti PDIP mulai kehilangan kreativitas menjelang Pemilu 2014.

Ridwan, yang mengakui dulu sebagai pendukung Jokowi namun kini mulai mengkritisinya, mengatakan PDIP belum bisa "menjual" Jokowi karena belum ada bukti kinerjanya. Pada bagian lain mantan anggota DPR dari PPP itu juga menyebut PDIP akhir-akhir ini sebagai partai yang semakin sulit untuk dipahami apa maunya karena anti-ini dan anti-itu.

"PDIP itu dimana-mana ngomongnya anti-ini, anti-itu tapi tidak jelas apa maunya. Kalau PDIP begini terus, saya yakin untuk dapat 14 persen suara saja susah. Kecuali di Jawa Tengah. Kalau Bali sudah jelas, itu kantong suara Partai Demokrat," ujar Ridwan.

Ridwan Saidi juga mengkritisi sikap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang tidak mau bertanya ke mantan gubernur Fauzi Bowo soal Mass Rapid Transit (MRT).

"Soal MRT, kenapa dia tidak tanya ke Fauzi Bowo. Kan dia tahu kan, betapa sulitnya menyediakan lahan karena terkait dengan Badan Pertanahanan Nasional," ujarnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper