Bisnis.com, MAKASSAR - Penyidik Kepolisian Resort Kota Besar Makassar terus melakukan penyelidikan kasus dugaan pembakaran gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan memeriksa sejumlah saksi-saksi.
"Kita masih melakukan penyelidikan dan sampai hari ini kita masih mengumpulkan bukti-bukti termasuk saksi-saksi saat insiden pembakaran itu terjadi," ujar Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan di Makassar, Jumat (8/11/2013).
Ia mengatakan, insiden pembakaran gedung PKM UNM itu masih menyisakan tanda tanya, karena itu pihaknya memanggil beberapa orang saksi baru untuk dimintai keterangannya.
Meskipun dirinya telah memanggil delapan orang saksi, namun dirinya belum mau menyebutkan identitas saksi yang dimintai keterangan. Dia hanya menyebutkan jika kedelapan orang saksi itu berasal dari pihak kampus, mahasiswa, keamanan dan pelapor.
"Kita memanggil kedelapan orang saksi itu untuk memberikan keterangannya dan semoga dari kesaksian itu ada titik terang yang bisa kita dapatkan untuk dilanjutkan lagi," katanya.
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Heri Tahir menyebutkan, belum mengetahui siapa saja mahasiswa yang dipanggil penyidik Polrestabes Makassar untuk dimintai keteranganya.
"Saya tidak tahu namanya, tetapi mereka Jurusan Sejarah. Ketiga mahasiswa itu sebelumnya sudah tercatat namanya di Polrestabes Makassar dan semoga polisi mendapatkan informasi yang dibutuhkan," katanya.
Selain itu, dia mengaku jika dalam insiden pembakaran gedung PSB tiga mahasiswa dari jurusan Sejarah dimintai keterangannya sebagai saksi di Mapolrestabes Makassar, namun pihak kampus belum mengetahui apakah polisi telah menemukan pelaku pengrusakan atau tidak.
"Yang pasti, jika ada mahasiswa kami yang terlibat di dalam kasus ini, kami tindak tegas. Ini adalah pelanggaran pidana dan kita akan menyerahkannya ke polisi untuk diproses hukum," jelasnya.
Sebelumnya, gedung berlantai dua itu sengaja dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab, setelah pelaku melemparkan bom molotov ke dalam gedung tersebut, Kamis, sekitar pukul 03.00 Wita.
Akibat dari kebakaran itu, sejumlah fasilitas kemahasiswaan yang ada di dalam gedung itu hangus terbakar. Pihak kampus menduga, jika kasus tersebut adalah rentetan dari kasus sebelumnya di mana gedung sekretariat Fakultas Ekonomi, dirusak dan dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.