Bisnis.com, PEKANBARU - Realisasi investasi di Provinsi Riau hingga triwulan III/2013 mencapai Rp14,5 triliun atau tumbuh sekitar 7,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sekitar Rp13,5 triliun.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau Irhas Irfan mengatakan realisasi investasi tersebut sudah melampaui target tahun 2013 yang dibebani Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekitar Rp9 triliun.
“Riau selalu melampaui target per tahun yang dibebani BKPM, bahkan kelebihannya bisa mencapai 40%,” katanya, Jumat (8/11/2013).
Secara komposisi investasi, Irhas mengatakan hingga triwulan III-2013 masih didominasi oleh penanaman modal asing (PMA), yakni sekitar Rp10,4 triliun. Adapun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) hanya sekitar Rp4,15 triliun.
Irhas mengatakan BPMPD Provinsi Riau mematok target hingga akhir 2013 bisa menembus angka Rp16,5 triliun atau mengalami kenaikan sekitar 3,1% dibanding realisasi investasi tahun lalu sekitar Rp16 triliun.
“Sekitar dua bulan kedepan masih ada beberapa perusahaan yang akan menanamkan modalnya di sektor industri pengolahan hasil pertanian, kami yakin hingga akhir tahun bisa mencapai Rp16,5 triliun,” katanya.
Irhas mengatakan investasi di bidang industri pengolahan lambat laun mulai menggeliat. Menurutnya, kekayaan sumber daya alam Riau di sektor pertanian dan pertambangan membuat industri pengolahan akan semakin diminati.
Menurutnya, kedepan hasil industri pengolahan tersebut tidak sebatas menghasilkan barang setengah jadi seperti crude palm oil (CPO). Irhas mengatakan industri turunan seperti sabun, minyak goreng dan kosmetik juga harus dibangun.
Selain itu, katanya, contoh industri pengolahan lainya seperti pada komoditas karet juga tidak sebatas menghasilkan karet sintetis, melainkan menghasilkan barang jadi, seperti ban.
“Industri turunan dari komoditas unggulan Riau saat ini masih sangat berpotensi untuk dilakukan investasi, karena produk turunannya juga bisa dikonversi menjadi energi terbarukan,” katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menyebutkan sektor industri pengolahan menjadi sektor yang tertinggi memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Riau triwulan III-2013. Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad mengatakan sektor industri pengolahan yang mengalami kenaikan 4,55% dari triwulan sebelumnya (q-to-q). Kenaikan ini, katanya, akibat produksi CPO Riau mengalami pertumbuhan.
Wakil Ketua Umum Kamar Dangang dan Industri (Kadin) Riau Bidang Ekonomi dan Kerjasama Viator Butar Butar mengatakan realisasi invetasi di Provinsi Riau tiga tahun kedepan bisa tumbuh tiga kali lipat dibandingkan sekarang. Menurutnya, hal itu bisa terjadi jika pemerintah mau memperbaiki infrastruktur di Riau.
Viator mengatakan lima tahun kedepan akan menjadi kesempatan emas bagi Riau untuk menarik investasi yang ada di Pulau Jawa. Menurutnya, iklim investasi Pulau Jawa sudah sangat jenuh, apalagi dengan konflik upah perburuhan yang tidak kunjung selesai.
“Seharusnya BKPM juga membantu mempromosikan daerah luar Jawa untuk target investasi, karena di luar Jawa masih sangat besar peluang investasinya,” katanya. (K18)