Bisnis.com, BATAM – Selain kawasan galangan kapal Tanjung Uncang, aksi mogok kerja anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Kamis (31/10/2013), juga melumpuhkan pabrik-pabrik perakitan komponen elektronik yang beroperasi di kawasan industri Batamindo (Muka Kuning) dan Panbil.
Berdasarkan pengamatan, gerbang utama kawasan industri Batamindo tertutup rapat, bahkan dikelilingi pagar kawat berduri berlapis.
Menurut sejumlah pekerja yang ditemui, mereka tidak bekerja sejak pagi. Saat tiba di lokasi pabrik mereka tidak dibolehkan masuk oleh tenaga keamanan dengan alasan perusahaan ditutup dua hari.
Laksmi, salah satu buruh pabrik yang ada di Batamindo mengatakan dia memilih pulang karena tidak dibolehkan bekerja, padahal dia sudah sampai di perusahaan tadi pagi seperti biasa.
Lantas mereka meninggalkan lokasi pabrik. Sebagian ada yang masih berkerumun di kawasan luar industri Batamindo, sebagian lain pulang ke rumah.
Kerumunan pekerja terlihat menyebar di pinggir sepanjang ruas jalan di depan kawasan industri Batamindo.
Kondisi ini menyebabkan kemacetan yang parah sampai dengan ruas jalan di depan kawasan Temenggung Abdul Jamal.
Parahnya kemacetan itu juga diakibatkan adanya konvoi ribuan pekerja anggota FSPMI yang mengarah ke kawasan Batam Center.
Penutupan kawasan industri juga dilakukan pengelola Panbil. Pada pintu masuk utama kawasan itu diblokade oleh puluhan tenaga keamanan, malah tidak sedikit aparat ikut TNI berjaga di sana.