Bisnis.com, JAKARTA - Kegaduhan politik lintas negara terkait tuduhan penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) terhadap hubungan telepon para pemimpin Eropa kini mengalami perkembangan baru setelah lembaga itu menuding balik.
NSA menyatakan pihak Eropa telah melakukan kegiatan mata-mata dan menyerahkan data tersebut ke orang-orang Amerika.
Saling tuding secara terbuka itu tidak lazim dilakukan oleh para agen keamanan, apalagi menyangkut kegiatan mata-mata yang isunya sangat sensitif.
Namun hal itulah yang dilakukan oleh Direktur Jenderal NSA, Keith Alexander ketika memberikan keterangan beberapa waktu lalu. Dia menuding keluhan dari dunia internasional tersebut berlebihan dan mitra asing telah memainkan peran sebagai penyedia data.
"Benar bahwa secara umum kami tertutup soal hubungan intelijen dan kami hanya berbicara mengenai hal yang umum saja dengan mitra kami,” ujar Paul Pillar, seorang analis CIA.
Namun, dia mengatakan tidak ada yang salah dengan memperbaiki informasi yang sudah muncul ke publik.