Bisnis.com, BANDUNG - Upaya Pemprov Jawa Barat mengembangkan program ketahanan pangan terbelit sejumlah persoalan domestik dan eksternal.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, daya beli serta perubahan selera masyarakat, kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat dengan cepat, baik dalam jumlah, mutu dan juga keragamannya.
“Di sisi lain, kapasitas produksi pangan terkendala sejumlah persoalan,” katanya di Bandung, Jumat (18/10/2013).
Dia menjelaskan masalah tersebut antara lain kompetisi pemanfaatan lahan, perubahan iklim ekstrim, minimnya infrastruktur, dan penurunan kualitas sumberdaya alam. Hal itu, menghambat upaya peningkatan produksi pangan.
Menurutnya, apabila kesenjangan ini dibiarkan berpotensi menimbulkan gejolak harga pangan di pasar, sehingga berdampak pada melemahnya kemampuan daya beli masyarakat serta memicu terjadinya kerawanan pangan.
“Pada saat yang bersamaan, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat akan sangat bergantung pada impor, sehingga kemandirian pangan akan semakin sulit terwujud,” paparnya.
Pada saat yang bersamaan, Pemprov Jabar harus mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal terutama beras.