Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merasa tak Ilegal, Kelompok Tani Bahagia Surati 2 Menteri

Para petani yang tergabung dalam Kelompok KUD Tani Bahagia menyurati Menteri Kehutanan dan Menteri Koperasi dan UKM agar melindungi kegiatan perkebunan sawit skala kecil yang mereka lancarkan.
antara
antara

Bisnis.com, JAKARTA--Para petani yang tergabung dalam Kelompok KUD Tani Bahagia menyurati Menteri Kehutanan dan Menteri Koperasi dan UKM agar melindungi kegiatan perkebunan sawit skala kecil yang mereka lancarkan.

Ketua Kelompok Tani, Esau MH Sigiro mengatakan perlunya perlindungan pemerintah karena  saat ini para petani  yang berlokasi di  Kec. Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Sumsel itu,  tengah resah.

Pasalnya,  ada  tudingan  dari LSM World Wide Fund for Nature (WWF) bahwa para petani sawit di Desa Lubuk Batu Tunggal, Kec. Lubuk Batu Jaya melakukan kegiatan perkebunan di areal Taman Nasional Tesso Nilo.

Padahal, menurut  Esau, mereka melakukan kegiatan perkebunan di lokasi tersebut sejak 1988 atau  jauh  sebelum desanya ditetapkan sebagai kawasan taman nasional.

“Apalagi kegiatan perkebunan sawit yang kami lakukan berdasarkan izin Bupati Inhu saat itu Rukyat Syarifudin. Bahkan KUD Tani Bahagia telah mendapat penghargaan sebagai KUD terbaik dari Kementerian Koperasi dan UKM,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (17/10/2013).

Dengan demikian, lanjutnya, 830 Kepala Keluarga (KK) telah bertanam kelapa sawit di lahan seluas 1.660 hektar di Desa Lubuk Batu Tunggal, Kec. Lubuk Batu Jaya tidak merasa kegiatan perkebunan  mereka ilegal.

Para petani berharap  Menhut dan  Menkop & UKM,dapat membantu menyelesaikan permasalahan tudingan WWF,  sehingga tidak berkembang kepada penolakan penjualan hasil panen sawit.

"Kami mewakili 830 KK petani yang terdiri 2.500 orang meminta perhatian pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Jangan sampai masa depan kami terancam,”  tegasnya.

Esau menambahkan selain  kepada dua meteri tadi, pihaknya juga telah mengirim surat kepada Direktur WWF  Efransyah  untuk menjelaskan duduk permasalahan.

 

B


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper